KORANJURI.COM – Maraknya kasus bullying, judi online dan kekerasan seksual, melatar belakangi adanya Gerakan Anti Perundungan, Anti Judi Online dan Anti Kekerasan Seksual di SMK Pancasila 1 Kutoarjo (SMK Pansa), Purworejo bagi siswa baru peserta MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Anti Perundungan, Anti Judi Online dan Anti Kekerasan Seksual oleh 313 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan peserta MPLS.
“Dengan adanya deklarasi itu, kita berharap di SMK Pansa Kutoarjo tidak terjadi perundungan, judi online dan kekerasan seksual terhadap siswa,” jelas Kepala SMK Pansa Kutoarjo, Septi Endah Parwati, M.Pd., Jum’at (26/07/2024).
Penekanan itu disampaikan kepada siswa baru peserta MPLS. Untuk mendukung itu, siswa juga diberikan pendidikan karakter, yang menjadi point penting selama pelaksanaan MPLS yang berlangsung selama lima hari, dari Senin (22/07/2024) hingga Jum’at (26/07/2024).
“Selama pelaksanaan kegiatan MPLS, dari sekolah memberikan kesan yang nyaman di lingkungan yang baru bagi peserta, sehingga Peserta Didik tumbuh motivasi yang semakin tinggi untuk bergabung dan menumbuhkan prestasi di rumah baru,” ujar Septi, didampingi Andra Janatuko Thoriq, M.Pd., Ketua Panitia MPLS.
Andra menambahkan, para peserta MPLS merupakan siswa baru yang berasal dari 6 konsentrasi keahlian, TKRO (Teknik Kendaraan Ringan Otomotif), TBSM (Teknik Bisnis Sepeda Motor), TP (Teknik Pemesinan), TPL (Teknik Pengelasan) dan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) dan Keperawatan.
Tujuan dari MPLS sendiri, menurut Andra, membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.
Mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya, memperkenalkan dan menambah wawasan siswa baru dalam penggunaan sarana akademik yang tersedia di sekolah secara optimal.
“Juga mengembangkan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual siswa baru,” ujar Andra.
Serta, menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian sikap, saling menghargai, menghormati keanekaragaman, memperkuat persatuan, meningkatkan kedisiplinan, membudayakan hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai integritas, etos didik, semangat gotong royong.
Selama pelaksanaan MPLS, selain adanya materi tentang gerakan anti perundungan, gerakan anti Judi online dan gerakan anti kekerasan seksual, terang Andra, juga ada pemberian materi lainnya, dengan narasumber dari internal dan eksternal.
Materi lainnya ini meliputi budaya kerja industri, pendidikan karakter dan tata krama, kepramukaan dan ekstrakurikuler, belajar efektif, pengenalan lingkungan sekolah, kenakalan remaja dan pelanggaran lalu lintas dan PBB.
“Kegiatan MPLS diakhiri dengan jalan sehat dan bersih-bersih lingkungan serta pembagian hadiah bagi pemenang lomba-lomba selama MPLS,” terang Andra.
Andra menambahkan, selama pelaksanaan kegiatan MPLS, juga ada sosialisasi tentang program kerja sekolah yang dikemas dalam rapat komite. Kegiatan ini berlangsung dari Selasa (23/07/2024) hingga Sabtu (27/07/2024) yang diikuti orangtua siswa dari kelas X, XI dan XII yang dilakukan secara bergantian. (Jon)