KORANJURI.COM – Untuk lebih memperkenalkan budaya yang ada di Indonesia kepada siswa, SMPN 20 Purworejo menggelar kegiatan ‘Festival Seni Budaya Nusantara’, Kamis (20/06/2024).
Dalam even yang diikuti siswa kelas 7 dan 8 ini, merupakan Puncak dari Kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pencasila) bertema Bhineka Tunggal Ika. Secara seremoni, festival tersebut dibuka oleh Kepala SMPN 20 Purworejo, Drs Budi Arwanto, M.Pd.,Si.
Budi menjelaskan, dalam kegiatan tersebut mengangkat kebhinekaan dalam hal budaya Nusantara yang dikemas dalam event ‘Festival Seni Budaya Nusantara’.
Dengan harapan, kata Budi, anak-anak kelas 7 dan 8 mengekspresikan beberapa kesenian yang ada di Nusantara. Endingnya biar anak mengenal seni daan budaya Nusantara.
“Namun yang lebih penting lagi, bahwa di Nusantara ini meski banyak sekali ragam budaya, makanan, suku-suku dan bahasa, tetapi bukan merupakan halangan untuk bernegara, yaitu NKRI yang kita cintai,” ujar Budi, di sela kegiatan.
Dalam festival yang berlangsung dari pagi hingga siang ini, dari masing-masing kelas yang terbagi menjadi dua kelompok, menampilkan tarian, lagu daerah, tari kreasi berlatar belakang budaya dari daerah tertentu, ataupun sendratari.
Veronica Melinda Nurhidayati, S.Pd., salah satu fasilitator yang memandu jalannya kegiatan Festival Ragam Budaya Nusantara menjelaskan, dalam festival budaya ini, siswa diberi kebebasan dengan memilih tarian atau lagu dari daerah mana sesuai dengan selera dan kesepakatan kelompok, dengan pendampingan dari fasilitator.
“Ternyata, penampilan siswa luar biasa, mereka benar-benar kreatif. Di luar dugaan, mereka bisa semeriah itu penampilannya dengan persiapan yang singkat, yakni sekitar 2 minggu pasca PSAT,” jelas Veronica.
Semua siswa, kata Veronica, terlibat dalam kegiatan tersebut. Ada yang menjadi penampil atau kru di belakang layar untuk mempersiapkan properti dan lainnya.
Dari masing-masing kelas, kata Veronica, menampilkan berbagai kesenian atau budaya yang berbeda.
Berikut daftar penampilan perkelas. 8A (Rek Ayo Rek dan Yamko Rambe Yamko), 8B (Jambe Suruh dan Lingsir Wengi), 8C (Sendratari Roro Jonggrang), 8D (Cublak-cublak Suweng, Manuk Dadali, Sajojo), 8E (Takanojo Kampuang, Tari Manuk Dadali), 8 F (Tari Kreasi Lagu Daerah, Tari Kreasi Bungong Jumpa).
7A (Tari Ndolalak, Tari Sinanggar Tulo), 7B (Tari Paris Berantari, Jangger Bali), 7C (Lagu Daerah Prau Layar, Tari Asmaradana), 7D (Tari Mojang, Tari Lathi), 7E (Lagu Kreasi Gambang Suling, Cublak-cublak Suweng, Suwe Ora Jamu), 7F (Tari Kreasi Yamko Rambe Yamko, Tari Kreasi Ampar-ampar Pisang).
Muhammad Embran Setiaji, S.S., Waka Kurikulum SMPN 20 Purworejo menambahkan, festival tersebut merupakan kegiatan P5 yang terakhir bagi kelas 7 dan 8. Bagi kelas 7, dalam satu tahun ada tiga projek dan bagi kelas 8 ada dua projek.
“Kebetulan tema kali ini sama, Bhinneka Tunggal Ika dengan topik Ragam Budaya Nusantara,” jelas Embran.
Fenomena yang ada, kata Embran, generasi muda tanpa ada kegiatan seperti ini kadang melupakan akar budayanya sendiri. Dengan kegiatan ini, akan semakin mengenal, bahwa selain budaya Jawa juga banyak sekali budaya-budaya lainnya di Indonesia
Siswa diberi kebebasan untuk mengambil budaya dari mana, entah itu mengambil dari sisi lagu daerahnya, pakaian adatnya, ataupun tariannya.
Kelas 7 dan 8 ada, kata Embran, ada 24 kelompok, karena satu kelas dibagi menjadi dua kelompok. Namun ada dua kelas, yakni 8A dan 8C yang saling berkolaborasi dengan tampil bareng. Kelas 8C menampilkan sendratari tentang Roro Jonggrang dan 8A mengenai beranekaragam lagu dari Indonesia Timur atau Papua.
“Semua mandiri dilakukan oleh siswa, dari pencarian ide, penentuan kostum, musik iringan hingga penampilan di panggung dengan didampingi fasilitator,” ungkap Embran.
Selama proses, sebut Embran, ada penilaian. Karena yang paling utama, mereka sebagai kelompok bisa saling bekerja satu sama lain melalui observasi atau pengamatan dari fasilitator.
Dalam pengamatan per individu ini, menurut Embran, apakah dia aktif atau tidak dalam kelompoknya. Dari hasil pengamatan yang sudah teridentifikasi ini nantinya akan tertuang dalam raport P5.
“Harapannya dengan tema Bhineka Tunggal Ika bertopik Festival Ragam Budaya Nusantara ini, siswa akan lebih mengenal lagi budaya bangsa Indonesia yang sangat kaya,” pungkas Embran. (Jon)