Bebaskan Siswa Berkreasi dalam Pagelaran Seni P5, SMPN 15 Purworejo Akhiri Kegiatan Semester Genap

oleh
Salah satu penampilan siswa kelas 7 SMPN 15 Purworejo dalam Pagelaran Seni P5 bertema Kebhinekaan Global, Rabu (19/06/2024) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Mengakhiri kegiatan pembelajaran di semester genap, SMPN 15 Purworejo menggelar kegiatan Pagelaran Seni P5 bertema Kebhinekaan Global. Berlangsung di aula setempat, Pagelaran Seni diikuti semua siswa kelas 7, Rabu (19/06/2024).

Dalam Pagelaran Seni ini, mereka menampilkan berbagai karya seni yang mereka latih sendiri, berdasarkan ide yang mereka temukan sendiri dari awal hingga akhir semester. Para siswa ada yang menampilkan tari, drama musikal, drama wayang dan karawitan serta seni lainnya.

Dijelaskan oleh Budi Hartanto, S.Sn., dan Dyah Ayu Pitaloka, S.Pd., selaku pengampu kegiatan Pagelaran Seni P5, bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka.

“Jadi di setiap kelas dibentuk kelompok. Ada yang dua dengan dua penampilan, atau beberapa kelompok yang bergabung menjadi satu dalam sajian yang utuh,” jelas Budi di sela kegiatan.

Dalam proses berkarya, menurut Budi, semua siswa terlibat. Artinya, mereka dibentuk dalam tim-tim. Jadi ada yang masuk tim properti, tim dokumentasi, tim make up dan kostum, tim sound dan operator. Jadi siswa berperan sesuai kompetensinya.

Meski, kata Budi, ada juga diantaranya yang berperan dobel, masuk tim dan juga jadi penampil. Dan sebagai penonton atau apresiator, adalah siswa kelas 8.

“Jadi kelas 7 tampil, kelas 8 mengapresiasi. Tahun lalu mereka kelas 8 sebagai penampil, maka tahun ini giliran mereka sebagai apresiator. Jadi apa yang ditampilkan kelas 7, diapresiasi,” terang Budi.

Selama proses P5 ini, dilakukan penilaian di awal semester, selama anak berproses berkarya, dari memunculkan ide, gagasan, kemudian memenej anggotanya untuk bekerja, berkolaborasi.

Ayu menambahkan, bahwa guru sudah punya form dari awal untuk anak, misal, sudah berkembang, berkembang sesuai harapan ataupun masih berkembang. Penilaian tersebut terkait karakter anak yang ada dalam dimensi pada P5.

“Kita lebih menekankan pada prosesnya. Karena P5 itu ditekankan untuk nilai prosesnya, bukan nilai jadinya,” ungkap Ayu.

Harapannya, kata Ayu, siswa mau melestarikan kebudayaan, para siswa tentunya mengenal lebih dalam tentang kebudayaan, dan yang paling penting mereka menyukai kebudayaan.

Jadi, sebut Ayu, mereka melakukan pagelaran seni ini bukan karena tuntutan dari guru masing-masing. Tapi apa yang mereka sukai, itu yang ditampilkan. Mereka bebas memilih tari, drama, musik atau lainnnya.

“Tunjukkan apa yang kamu bisa, passionnya dimana yang kamu sukai,” ujar Ayu.

Dari hasil pengamatannya terhadap siswa kelas 7, mereka tampak semangat menjalani kegiatan. Dari pagi sekali mereka datang ke sekolah untuk prepare, menyiapkan segala sesuatunya agar pementasan berjalan lancar .

“Mereka sangat antusias dan penampilannya luar biasa,” ujar Ayu.

Berikut penampilan siswa kelas SMPN 15 Purworejo dalam Pagelaran Seni P5 bertema Kebhinekaan Global.

Kelas 7A menampilkan Abimanyu Gugur dan Tari Manipuren. Dalam Abimanyu Gugur, memainkan wayang dan ada dalangnya. Dalam Tari Manipuren ini, anak-anak cewek menari.

Kelas 7B menampilkan drama berjudul Pasar Keberagaman dan Tari Wonder Land. Kelas 7C menampilkan Dagelan Jawa berjudul Gugur Gunung dengan sentuhan tari di dalamnya.

Kelas 7D, sama-sama menampilkan drama, dengan judul Roro Jonggrang dan Ande-ande Lumut. Kelas 7E menampilkan garapan baru dengan cerita baru, judulnya Babad Banyuurip yang berupa drama tari. (Jon)