“Sehingga semua lingkungan sekolah mendukung terhadap pemenuhan hak-hak anak,” jelas Kacabdin usai kegiatan.
Harapannya, ujar Kacabdin, sekolah ini selalu komitmen terhadap deklarasi yang sudah dilaksanakan, selalu berinovasi, selalu menjaga apa yang sudah dikomitmenkan sehingga tujuan dari Sekolah Ramah Anak ini bisa tercapai khususnya di SMK YPP Purworejo.
Ending dari Sekolah Ramah Anak ini, terang Kacabdin, menciptakan situasi sekolah yang aman dan hal itu selaras dengan adanya surat edaran dari Pemkab Purworejo yang minta dukungan kepada satuan pendidikan untuk mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak dalam rangka mendukung Kabupaten Purworejo yang ramah anak.
Terkait Budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun), sebut Kacabdin, hal itu sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Ini hanya penekanan saja, khususnya di SMK YPP Purworejo agar semua warga sekolah memahami budaya itu dan mengimplementasikannya.
“Contohnya mulai dari jam pelajaran. Anak masuk sekolah guru menyapanya, murid dimanapun selalu menyapa gurunya, dan bapak ibu guru melayani siswanya dengan senyum. Itu untuk internal,” kata Kacabdin sambil menambahkan, bagaimanapun juga sekolah punya stakeholder luar, misal ada tamu, entah itu orangtua, industri atau lainnya, budaya 5S tetap berlaku.