Yang melatarbelakangi adanya kegiatan ini, menurut Mugi Widodo, S.Pd., Kepala SMK YPP Purworejo, selain itu merupakan program, juga sebagai bentuk implementasi dari Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023, dimana di dalamnya terkait tindakan pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.
“Kami antisipasi supaya tidak terjadi kekerasan, kita mengeluarkan program Sekolah Ramah Anak dan lebih membudayakan budaya 5S,” kata Mugi.
Menurutnya, sebagai tindak lanjut dari budaya 5S ini, setiap pagi guru dijadwal dengan piket dan melibatkan OSIS. Juga membentuk sebuah tim untuk mengawal komitmen dari stakeholder yang ada.
“Sebagai institusi pendidikan, untuk membuat dalam hal proses nanti anak merasa nyaman. Karena dalam Sekolah Ramah Anak sendiri kita harus menciptakan bahwa di sekolah itu seperti taman pendidikan sehingga anak nyaman,” pungkas Mugi, sambil menjelaskan, prosesnya begitu hadir di lingkungan sekolah, disapa. Selain guru menyapa, siswa juga menyapa. Termasuk nanti proses pembelajaran di kelas. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS