Diikuti 13 Dudika,Tersedia Tiga Ribu Lowongan lebih dalam Job Fair SMKN 8 Purworejo

oleh
Pembukaan Job Fair di SMKN 8 Purworejo, Rabu (25/09/2024) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 13 Dudika (Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja) menjadi peserta dalam Job Fair yang digelar di SMKN 8 Purworejo, Rabu (25/09/2024).

Mereka ini, PT Ungaran Sari Garment, PT Busana Agra Cipta, PT Indomart Prismatama, PT Alfamidi TBK, PT KHS (Quick Tracktor), PT SAMI, PT Unggul Rejo Wasono, PT Anggun Kreasi Garmen, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, LPK Marine Cruise Indonesia, LPK Arcadia, LPK Pama Japanese Course dan LKP Kastara.

Secara seremoni, Job Fair dibuka oleh Minarningsih, SE, MM, Mediator Hubungan Industrial Ahli Madya dari Dinperintransnaker Kabupaten Purworejo, yang ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita.

Pada kesempatan tersebut Minar sangat mengapresiasi SMKN 8 Purworejo yang telah menyelenggarakan sekaligus mendukung pelaksanaan kegiatan job fair ini.

Dengan momentum job fair, kata Minar, agar dapat dimanfaatkan para siswa kelas XII untuk dapat bekerja dan menggapai cita-cita. Kepada perusahaan Minar mengharapkan agar perusahaan bisa menerima difabel untuk bekerja sesuai aturan yang berlaku.

Perusahaan-perusahaan yang ada, ujar Minar, agar dapat bersinergi dengan Pemkab Purworejo dalam mengembangkan investasi di Kabupaten Purworejo agar iklim investasi lebih baik dan dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

“Dengan adanya job fair ini diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara pencari kerja dan pihak perusahaan serta menambah wawasan peserta didik khususnya kelas XII dalam menghadapi tantangan dunia pekerjaan di era globalisasi,” kata Minar.

Hadir dalam pembukaan Job Fair Pengawas SMK dari Cabdin Wilayah VIII Jateng, H. Bani Mustofa, S.Pd., M.Pd., dan H. Achmad Chamdani, S.Pd., M.Pd., forum BKK, jajaran komite, tokoh masyarakat setempat, alumni serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Peninjauan ke stand para peserta job fair – foto: Koranjuri.com

Pada kesempatan ini hadir juga pengurus MKKS, Tri Yulianto dan Sugiri serta Elisabet Pancawati yang sekaligus melakukan MoU dengan Dudika.

Di sela kegiatan Kepala SMKN 8 Purworejo Wahyono, S.Pd., M.Pd., menyebut, bahwa Job Fair merupakan rangkaian dari kegiatan SMK PK yang diharapkan betul-betul bisa membuka kran.

“Terutama anak-anak yang belum bekerja, kita satukan dan kita undang 13 Dudika (Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja),” ujar Wahyono.

Pihaknya juga mengundang alumni-alumni dari SMKN 8 yang sudah masuk link, didatangkan secara bertahap. Semua kelas XII juga dihadirkan supaya memahami dan mengerti bagaimana mencari kerja di industri.

Wahyono mengungkapkan, dalam job fair yang dilaksanakan sehari ini juga ada kegiatan lainnya, yakni P5 untuk kelas X dan XI serta untuk semua calon tenaga kerja dibantu pembuatan AK1 atau kartu kuning yang dibuat Dinperintransnaker di Job Fair SMKN 8 Purworejo.

“Tersedia 3 ribu lowongan dari 13 Dudika dari beberapa spek Kompetensi di Job Fair kali ini” terang Wahyono.

Disampaikan, bahwa kegiatan ini sebenarnya fokus bagi alumni SMKN 8 Purworejo. Namun apabila masyarakat umum yang menginginkan melalui job fair ini bisa langsung kerja, juga dipersilahkan.

Terkait penelusuran lulusan atau Tacer Study, Wahyono menyebut, bahwa itu merupakan pendataan baik yang bekerja, wirausaha atau melanjutkan. Hingga detik ini Tracer Study di SMKN 8 Purworejo sudah lebih dari 90 persen.

“Tracer Study tidak terkait langsung dengan job fair, hanya pendataan yang linknya tidak masuk ke Dinperintransnaker. Namun job fair langsung ke eksekusi implementasinya dari lowongan,” kata Wahyono.

Pengawas SMK Cabdin 8, Bani Mustofa menyambut baik adanya Job Fair ini karena sangat bagus dan dinamis. Karena salah satu tujuan dari SMK itu lulusannya terserap di industri. Ketika lulusan di industri, di sekolah sudah dibekali dengan pembelajaran yang bagus hingga menghasilkan anak-anak kompeten yang qualified.

Menurutnya, ini salah satu hal yang bagus yang difasilitasi SMK PK, dimana SMKN 8 Purworejo adalah salah satunya SMK Negeri yg mengawali. Salah satu programnya adalah job fair atau penyaluran kerja.

“Dengan lulusannya tersalurkan, endingnya sangat bagus dan menjadi hal yang sangat positif bagi pemerintah dalam mengatasi pengangguran,” kata Bani Mustofa. (Jon)