KORANJURI.COM – Dewan Kerja Cabang (DKC) Kwarcab Purworejo menggelar kegiatan ‘Gladi Tangguh Ubaloka tahun 2024’. Sebanyak 52 peserta mengikuti kegiatan ini, yang berlangsung selama lima hari, dari Sabtu (29/06/2024) hingga Rabu (03/07/2024).
Secara seremoni, kegiatan Gladi Tangguh Ubaloka (Unit Bantu Pertolongan Pramuka) dibuka oleh Ketua Kwarcab Purworejo Kak Wasit Diono, S.Sos., yang menegaskan pentingnya persiapan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Secara simbolis, pembukaan Gladi Tangguh Ubaloka yang berlangsung di Sanggar Bakti Kwarcab Purworejo, Sabtu (29/06/2024), ditandai dengan menancapkan kapak Cakra Negara ke kayu prasasti oleh Ketua DKC Kwarcab Purworejo Anang Prasetyo.
Menurut Anang, para peserta berasal dari berbagai Kwarcab di Jawa Tengah. Mereka terdiri dari Pramuka Penegak dan Pandega. Selain dari Purworejo (39), peserta juga berasal dari Magelang (4), Temanggung (2), Wonosobo (2), Kota Magelang (2) dan DKD Jateng (3).
Keberagaman peserta ini, sebut Anang, akan menambah nilai dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar peserta, serta memperkuat jaringan kerjasama dalam penanggulangan bencana di tingkat lokal.
“Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan di Bumi Perkemahan Arga Putra di Heroes Park,” jelas Anang, Kamis (04/07/2024).
Serangkaian materi yang komprehensif, kata Anang, diberikan ke peserta, meliputi Ubaloka, Organisasi Penanggulangan Bencana, Sistem SAR di Indonesia, Medical First Responden, Jungle Rescue, High Angle Rescue Technique, Water Rescue, Pemadam Kebakaran, dan Dapur Umum.
Masing-masing materi diberikan oleh ahli di bidangnya, yang dalam hal ini melibatkan PMI, Kodim 0708, BPBD, SAR daerah, Tagana dan Damkar.
Simulasi lapangan yang realistis juga menjadi bagian integral dari kegiatan ini, dimana peserta memiliki kesempatan untuk menguji dan mengembangkan keterampilan praktis mereka.
Selain itu, atmosfer kolaboratif dan semangat juang yang tinggi turut mewarnai setiap kegiatan, menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan bencana yang mungkin terjadi di masa depan.
“Ini program dua tahun sekali. Terakhir dilaksanakan November 2022,” ungkap Anang, yang didampingi Arizky selalu Ketua Panitia Gladi Tangguh Ubaloka.
Di akhir kegiatan Gladi Tangguh Ubaloka, ditutup secara simbolis oleh Waka Bina Muda Kwarcab Purworejo, Drs Tamsir Mardi Utomo yang ditandai dengan siraman air kembang ke peserta.
“Siraman air kembang memiliki makna filosofi, untuk mensucikan hati dan pikiran. Dengan landasan itu, mereka bertindak tanpa pamrih, berdasarkan hati nurani,” jelas Tamsir menambahkan.
Menurut Tamsir, Ubaloka merupakan tim satuan tugas khusus unit pertolongan dari Pramuka. Tujuan dibentuknya satuan ini, untuk tugas-tugas misi kemanusiaan. Memberikan bantuan manakala ada situasi darurat, misalnya bencana tanah longsor, banjir, kebakaran, tsunami atau lainnya, baik itu di wilayah Kabupaten Purworejo atau lainnya.
“Ini sangat diperlukan sekali, mengingat Purworejo termasuk salah satu daerah yang rawan bencana. Purworejo memiliki pantai atau laut selatan, dataran tinggi/gunung serta sungai-sungai,” ujar Tamsir.
Gladi Tangguh Ubaloka 2024 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun keandalan serta responsivitas masyarakat terhadap bencana, menjadikan peserta sebagai agen perubahan yang siap beraksi dan memberikan dampak nyata dalam upaya mitigasi dan tanggap darurat di wilayah mereka masing-masing.
Diharapkan, setelah mengikuti Gladi Tangguh dan dinyatakan lulus, mereka para peserta memiliki kesiapan baik keterampilan atau ilmu pengetahuan yang manakala ada situasi darurat, siap diterjunkan sewaktu-waktu.
“Dan ini harus selalu kita adakan pertemuan berkala agar mereka memiliki kesiapan, baik mental, fisik atau kesiapan-kesiapan yang lain,” pungkas Tamsir. (Jon)