Esemkapurwa Purworejo Diproyeksikan sebagai Sekolah Unggulan

oleh
Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed., Menteri Dikdasmen RI saat memberikan sambutan pada acara Rakornas Calon Sekolah/Madrasah Unggul Muhammadiyah yang digelar Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah di Depok, Jabar - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo (Esemkapurwa) menjadi salah satu peserta dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Calon Sekolah/Madrasah Unggul Muhammadiyah yang digelar Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah.

Dihadiri sekitar 720 an peserta, Rakornas berlangsung di Pusdiklat ASN Kementerian Pendidikan, Depok, Jawa Barat dari Sabtu (23/11/2024) hingga Senin (25/11/2024). Rakornas dibuka oleh Menteri Dikdasmen RI Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M. Ed.

Dr. H. Didik Suhardi, Ph. D, Ketua PP Majelis Dikdasmen PNF Muhammadiyah, selaku ketua panitia kegiatan menjelaskan, bahwa kegiatan Rakornas bertujuan untuk memperkuat kapasitas para peserta agar dapat merealisasikan program Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Unggul.

Hal itu, kata Didik, sejalan dengan amanat Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.

“Untuk mewujudkan itu Majelis Dikdasmen PNF Muhammadiyah sudah menyiapkan Kurikulum Satuan Pendidikan Muhammadiyah,” ujar Didik Suhardi.

Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd., Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan mengungkapkan, bahwa sebelum Muktamar ke-49 di Medan, kepala sekolah yang hadir sekarang, sekolahnya akan menjadi sekolah unggul.

“Ismuba (Agama Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab) harus menjadi nafasnya Sekolah/ Madrasah Muhammadiyah,” kata Irwan Akib.

Kepada para peserta, Irwan Akib mengatakan, bahwa kepala sekolah harus melihat muridnya datang dan melihat murid dan gurunya pulang. Artinya berangkat paling awal dan pulang paling akhir.

Kepala sekolah, menurut Irwan Akib, punya tanggung jawab untuk mensejahterakan guru. Kesejahteraan guru akan berbanding lurus dengan jumlah murid. Sekolah unggul harus menjaga jangan sampai muridnya turun.

“Kalau kita mau unggul, pelayanan harus Bintang Lima, jangan Kaki Lima. Pelayanan yang prima akan membuat kepercayaan dari masyarakat. Jika masyarakat sudah percaya dengan sekolah kita, Insya Allah guru akan sejahtera,” tandas Irwan Akib.

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M. Ed., Menteri Dikdasmen Republik Indonesia yang hadir dan membuka Rakornas sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sejalan dengan 6 program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Yakni, Penguatan Pendidikan Karakter, Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan, Peningkatan Kualifikasi dan Kesejahteraan Guru, Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi, Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan serta Pembangunan Bahasa dan Sastra

Abdul Mu’ti juga menyampaikan beberapa point penting, diantaranya, laporan guru, ekinerja mulai 2025 guru tidak perlu upload dokumen. Guru P3K akan dikembalikan ke sekolah swasta.

“Tapi baru rukyah, tinggal nunggu hisabnya. Namun hilalnya sudah terlihat 4 derajat,” ujar Abdul Mu’ti sambil tersenyum.

Pada kesempatan tersebut Abdul Mu’ti juga melaunching Kontenmu yang terdapat dalam aplikasi EduMu.

Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo, S. Fil. I, M.Pd., siap mewujudkan sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah unggul yang menjadi kebanggaan warga Persyarikatan Muhammadiyah.

“Kami siap mengupayakan amanat dari PP Majelis Dikdasmen PNF Muhammadiyah. Sekolah yang diundang dalam kegiatan Rakornas ini semuanya harus menjadi sekolah unggul sebelum Muktamar ke – 49 di Medan” pungkas Sumarjo. (Jon)