KORANJURI.COM – SMK Bharasa (Bhakti Putra Bangsa) Purworejo genap berusia 9 tahun (19 September 2015-19 September 2024). Menandai puncak peringatan ini, digelar tasyakuran, Sabtu (21/09/2024) di auditorium setempat yang dihadiri keluarga besar sekolah, jajaran komite dan mantan kepala sekolah Rahman Sudrajad, M.Pd.
Pada kesempatan tersebut, Kepala SMK Bharasa Kusumandari, S.Pd., Gr., M.Pd., memotong tumpeng dan diserahkan kepada perwakilan OSIS. Usai pemotongan tumpeng dilanjutkan dengan tukar kado silang serta pensi (pentas seni) dari perwakilan masing-masing kelas serta guru yang terbagi menjadi beberapa kelompok.
Ndari, panggilan akrab Kusumandari menjelaskan, peringatan HUT ke-9 SMK Bharasa kali ini digelar sangat sederhana tanpa ada serangkaian kegiatan. Toh begitu, tak mengurangi esensi dan makna peringatan itu sendiri.
Tema ulang tahun kali ini menurut Ndari, ‘Bersama Kita Bisa’, yang memiliki makna, bahwa SMK Bharasa sebagai sekolah yang notabene masih berjuang di umur 9 tahun, harus bersama-sama dari segala lini dan segala elemen untuk bisa maju.
“Jadi tidak berjuang sendiri secara internal, tapi juga perlu support dan dukungan dari siswa, guru, komite dan dari eksternal seperti DUDI, LPK dan lainnya. Semua menjadi satu kesatuan agar kita bisa lebih memajukan sekolah,” ujar Ndari.
Dia berharap, di usia ke-9, semoga SMK Bharasa lebih maju lagi, lebih jaya lagi dan lebih solid. Dan untuk pendidikan internnya semoga bisa memberikan ilmu yang semaksimal mungkin kepada siswa sehingga ilmunya bisa diaplikasikan di dunia nyata setelah lulus nantinya.
Ndari menyebut banyak kemajuan sekolahnya di usia 9 tahun ini. Dari awal berdiri hanya 3 kelas X, sekarang sudah lengkap dari kelas X , XI dan XII. Dari sarpras juga mengalami peningkatan.
Dari yang semula LCD satu digunakan bergantian, sekarang perkelas sudah memakai smart TV, lab keperawatan yang dulunya masih bergabung dengan IBISA (Institut Teknologi Bisnis Dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia) sekarang sudah ada tersendiri. Untuk jurusan farmasi juga sudah memiliki lab sendiri dari yang awalnya belum ada.
“Peringatan HUT ke-9 ini dimeriahkan dengan Gelar Karya P5 yang diikuti kelas X dan XI bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan sub tema Sampah Plastik Jejak Kita Dibumi,” jelas Ndari, di sela kegiatan.
Dalam gelar karya P5 ini siswa menampilkan peragaan busana atau fashion show gaun berbahan daur ulang sampah plastik. Selain fashion show, siswa juga memamerkan hasil karya berupa poster bertema sampah plastik.
Jadi, kata Ndari, tujuan utama dari P5 ini bukan anak bisa untuk recycle atau mendaur ulang, tapi bagaimana caranya untuk mengurangi penggunaan sampah.
“Sebelumnya ada edukasi dari pemateri internal tentang pengenalan sampah dan jenis-jenisnya. Dijelaskan bahaya dari sampah plastik, kandungannya apa saja, penggunaan plastik yang baik sesuai kodenya seperti apa,” jelas Ndari, didampingi Ketua P5,
FX. Onie Suprantiyo, S.S.
Setelah mendapatkan materi, kata Ndari, hal itu diaplikasikan ke lapangan dengan memberikan surat edaran untuk pengurangan penggunaan plastik.
Caranya, siswa diminta untuk membawa tempat makan dan minum sendiri saat jajan di kantin atau saat membawa makanan dan minuman dari rumah.
“Saat ini masih berproses, jadi belum bisa berjalan maksimal,” kata Onie menambahkan.
Sub tema ‘Sampah Plastik Jejak Kita di Bumi’, jelas Onie, memiliki makna bahwa untuk mengurangi sampah plastik itu butuh waktu yang lama, bahkan meninggalkan jejak untuk waktu yang lama pula.
Di sekolah, ungkap Onie, dari hasil survey peranak menghasilkan sampah 0,36 gram per hari. Jika dikalikan satu sekolahan, per hari sudah banyak sampah yang dihasilkan.
“Untuk mengurangi sampah plastik ini dengan cara siswa ketika jajan atau membeli sesuatu membawa tempat tersendiri dari rumah. Program pengurangan sampah plastik ini sedang kita galakkan di sekolah,” pungkas Onie. (Jon)