KORANJURI.COM – Sebanyak 187 mahasiswa IAIAN Purworejo (Institut Agama Islam An Nawawi) akan menjalani KKN (Kuliah Kerja Nyata) di 15 desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Purwodadi.
Mereka merupakan mahasiswa semester 6 yang berasal dari 7 Prodi, yang akan melaksanakan KKN selama satu bulan, dari tanggal 22 Juli 2024 hingga 22 Agustus 2024.
Secara simbolis, para mahasiswa yang akan menjalani KKN ini dilepas oleh Camat Purwodadi, Sumardjana, S.Sos., Senin (22/07/2024) pagi. Selain peserta KKN, kegiatan pelepasan ini juga dihadiri Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Desa yang menjadi lokasi KKN, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Ketua KKN IAIAN Purworejo H. Yazid al Ansori, S.Sy., M.Pd., menjelaskan, melalui KKN yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan, IAIAN Purworejo dapat menghasilkan sarjana yang terampil dan peka terutama di daerah pedesaan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan, sesuai dengan visi dan misi Institut demi mendukung perjuangan bangsa yang tercantum di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk lokasi KKN angkatan ke XXI ini berada di 15 desa di wilayah Kecamatan Purwodadi, yakni, Keduren, Bragolan, Jenarwetan, Jenarlor, Jenarkidul, Plandi, Purwosari, Purwodadi, Sumbersari, Bongkot, Guyangan, Tegalaren, Gesing, Keponggok dan Sukomanah.
Peserta KKN, kata Yazid, berasal dari 7 Prodi, yakni Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Manajemen Bisnis Syariah (MBS), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Perbankan Syariah (PS) dan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
“Ini pertama kali KKN diikuti tujuh prodi. Biasanya empat prodi. Tiga prodi baru ini KPI, MBS dan PBA. Peserta dibagi menjadi 15 kelompok, dengan anggota perkelompok 12-13 mahasiswa,” jelas Yazid di sela kegiatan.
Yang dilakukan mahasiswa selama KKN, jelas Yazid, sesuai hasil observasi masing-masing kelompok, tentunya antara desa yang satu dengan lainnya berbeda-beda. Namun yang paling utama tetap mengacu pada tema KKN, yakni ‘Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Religiusitas Sumberdaya Manusia’. Usai menjalani KKN para mahasiswa ini akan membuat laporan dalam bentuk jurnal.
Selama mahasiswa mengikuti KKN, ujar Yazid, mereka mengimplementasikan ilmu yang ada. Dan setelah bergabung dengan masyarakat tentunya ada pengalaman atau ilmu yang didapat. Pengalaman dari lapangan ini nantinya dibawa lagi ke kampus.
“Jadi bukan sebatas pengalaman belajar di lapangan saja, tapi harus ada pengalaman yang dibawa ke kampus,” pungkas Yazid. (Jon)