Dari jalan nasional yang menjadi area kerja PPK 2.5 sepanjang 87,6 km, kata Tri Santoko, untuk segmen jalan yang tidak terkena paket pekerjaan efektif, pekerjaan diluar perkerasan dikerjakan dengan program Padat Karya, dengan panjang kurang lebih 62 km.
“Dalam Padat Karya ini melibatkan warga setempat. Dari batas Yogyakarta hingga batas Banyumas ada sekitar 97 desa. Beberapa desa yang dipilih untuk Padat Karya ini, diantaranya untuk Purworejo Desa Bapangsari dan Popongan, untuk Kebumen Desa Tersobo dan Purbowangi,” terang Trisantoko.
Mereka, sebut Tri Santoko, bekerja setiap hari, dengan jumlah satu kelompok antara 10-15 orang. Mereka bekerja berpindah-pindah, dengan wilayah yang masih mudah dijangkau. Untuk upahnya harian dan dibayar mingguan lewat rekening masing-masing, bersumber dana dari APBN.
“Program Padat Karya ini bisa membantu perekonomian rakyat, dikerjakan sepanjang tahun sampai pertengahan Desember. Kita programkan untuk tahun ini dimulai pertengahan Februari sampai akhir Maret, April libur, Mei mulai lagi,” jelas Tri Santoko.
Dengan adanya program Padat Karya ini harapannya estetika jalan tetap terjaga serta menjaga bahu jalan tetap baik, dan yang tak kalah pentingnya, membantu perekonomian warga sekitar yang dilibatkan. (Jon)