Menelusuri Desa Bengkala, Buleleng, Desa dengan Angka Penderita Bisu Tuli Tinggi

oleh
Gerbang Desa Bengkala - foto: Koranjuri.com

Mitos Desa Kolok
Meski di desa itu kerap dijadikan obyek penelitian namun sejauh ini, warga masih tetap mempercayai, Kolok yang terjadi disebabkan oleh kutukan. Selama orang kolok masih ada di Desa Bengkala, warga percaya, kutukan itu belum hilang.

Kantor Perbekel Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali – foto: Koranjuri.com

Sukrada, salah satu sesepuh desa mengisahkan, ada beberapa versi yang melatarbelakangi terjadinya musibah bisu tuli masal.

“Dari cerita yang diwariskan secara turun temurun, desa kami pernah mengalami kutukan. Kemudian cerita berkembang menjadi banyak versi. Tapi yang masih kami percaya, kolok adalah titisan makhluk halus yang ada di desa Bengkala,” jelas Sukrada.

Menurutnya, asal usul orang Kolok ini berawal dari sekitar tahun 1940-an. Secara mendadak, muncul seorang kolok yang sama sekali tidak bisa berbicara maupun mendengar. Karena datang tiba-tiba dan tidak tahu asal usulnya, warga menganggap orang kolok itu sebagai titisan makhluk halus dalam wujud manusia.

Menurut Sukrada, orang kolok titisan makhluk halus itu diijinkan menetap di Desa Bengkala sampai menikah dan menurunkan generasi kolok sampai sekarang. Warga setempat masih meyakini, desa mereka telah didatangi Hantu Kolok.

Dan hantu itulah yang menyebabkan seluruh penduduk dan keturunannya menjadi cacat. Menurut cerita, kekuatan roh jahatlah yang menguasai desa sejak lama tepatnya zaman kerajaan.