KORANJURI.COM – SMKN 6 Purworejo menjadi satu-satunya sekolah yang masuk dalam kandidat Sekolah Ambassador dari Provinsi Jateng dalam program Kaizen yang diinisiasi PT Toyota Astra Motor (TAM).
Pada Rabu (28/08/2024), PT TAM melakukan Mid Assessment Kandidat Sekolah Ambassador dan Kandidat Praktisi Kaizen di SMKN 6 Purworejo. Assessment dilakukan oleh 7 Asesor dari PT TAM.
Mid Assessment dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para Praktisi Kaizen dari SMKN 6 Purworejo yang berjumlah 6 orang, yakni, Budiyono S.Pd., M.Pd., Heri Suryono, S.Pd., Rifky Novianto, S.Pd., Wily Cahyadi, S.Pd., Sepin Hidayah, S.Pd., dan Ryan Kuntoro, S.Pd.
“Untuk Praktisi Kaizen, assesment dilakukan untuk mengetahui, apakah kemampuannya sudah sesuai standar belum. Kemampuan dalam mencari masalah, memecahkannya dan diselesaikan sehingga menjadi baik,” jelas Kepala SMKN 6 Purworejo, Budiyono S.Pd., M.Pd., Kamis (29/08/2024)
Pada Sekolah Ambassador, kata Budiyono, yang didampingi Waka Humas Heri Suryono, S.Pd.,
assesment dilakukan secara keseluruhan, diantaranya meliputi visi sekolah, profil sekolah dan perangkat sekolah yang didalamnya ada kurikulum, Budaya 5R dan lainnya.
Baik Budiyono maupun Heri berharap, kedepan SMKN 6 Purworejo bisa menjadi Sekolah Ambassador, yakni sekolah yang menjadi percontohan untuk sekolah lain tentang Kaizen itu sendiri.
“Kaizen itu perbaikan yang berkelanjutan yang ada di sekolah,” ungkap Budiyono.
Dengan Kaizen permasalahan akan diatasi, mulai dari permasalahan itu sendiri, klarifikasi, hingga ke evaluasi dan tindak lanjutnya. Jadi ada tahapannya dan permasalahan sekecil apapun bisa diangkat.
Jadi, ujar Budiyono, tidak melihat besar kecilnya sekolah, tapi perubahan yang ada di sekolah itu yang dinilai, perubahan menuju kebaikan. Ada 5 kandidat dari 85 yang mengikuti kegiatan itu.
“Kita satu-satunya kandidat Sekolah Ambassador dalam program Kaizen dari Jawa Tengah. Dengan assesment ini, nantinya yang kira-kira kurang sempurna bisa disempurnakan,” terang Budiyono sambil menambahkan, bahwa untuk penilaian selanjutnya akan dilakukan pertengahan Oktober mendatang.
Dengan menjadi Sekolah Ambassador, menurut Budiyono, nantinya menjadi pilot project dengan menularkan praktisi Kaizen nya ke sekolah lain atau ke guru-guru atau ke siswa, sehingga mereka bisa merasa aman, nyaman sehingga kwalitas pendidikan bisa meningkat.
“Harapannya seperti itu,” kata Budiyono.
Untuk diketahui, bahwa SMKN 6 Purworejo berhasil meraih juara 3 nasional dalam Kontes Komunikasi N-KGTS (National-Kaizen Goes to School) yang diinisiasi oleh PT Toyota Astra Motor (TAM).
N-KGTS adalah suatu kegiatan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penyelesaian masalah (problem solving).
Kaizen sendiri merupakan sebuah budaya dari industri yang memiliki makna perubahan yang terus menerus (Continue Improvement). Jadi apa yang sudah ada ditingkatkan terus menerus sehingga pelayanannya lebih baik (jika dari segi pelayanan), serta produknya lebih baik dan terus meningkat (jika dari sisi produk).
Kaizen ini, jika di industri untuk peningkatan mutu layanan produk, namun jika di dunia pendidikan, untuk meningkatkan layanan ke siswa, ke guru, agar supaya produk-produk (lulusan) lebih baik dari sisi akademis maupun karakter.
Dan dari kontes N-KGTS ini ada pemilihan kategori sekolah Ambasador dimana SMKN 6 Purworejo termasuk salah satu kandidat dari lima kandidat sekolah Ambasador. (Jon)