Pertama Kali, Siswa SMPN 1 Purworejo Raih Medali Emas di OSN Tingkat Nasional

oleh
Kepala SMPN 1 Purworejo Tuwuh Sutrisno S.Pd., M.M.Pd., bersama Arfat Nezar Prasojo (8A), peraih emas OSN tingkat nasional mapel IPS - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Prestasi membanggakan diraih Arfat Nezar Prasojo, siswa kelas 8A SMPN 1 Purworejo. Arfat berhasil meraih medali emas pada OSN (Olimpiade Sains Nasional) tingkat nasional jenjang SMP tahun 2024 pada mapel IPS.

Atas prestasi ini, Arfat mendapatkan hadiah berupa medali emas, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp 15 juta dari Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia sebagai penyelenggara.

Atas prestasi anak didiknya itu, Kepala SMPN 1 Purworejo Tuwuh Sutrisno S.Pd., M.M.Pd., merasa bangga. Disampaikan, sepanjang sejarah, baru kali ini SMPN 1 Purworejo bisa meraih medali emas di OSN Tingkat Nasional, khususnya pada mapel IPS.

“Ini sebuah prestasi yang membanggakan bagi sekolah dan luar biasa, karena di saat seperti ini sekolah bisa mencetak siswa yang berprestasi di tingkat nasional,” ujar Tuwuh, Senin (12/08/2024).

Dia menyebut, semua warga sekolah, dari kepala sekolah, guru, karyawan, siswa dan orangtua merasa bangga. Arfat telah mengangkat nama, tidak hanya sekolah, tapi juga nama daerah di tingkat nasional.

Disampaikan pula, kalau dulu dalam menghadapi OSN siswa dilatih dengan mendatangkan pelatih dari luar, namun hasilnya kurang maksimal. Namun sekarang dengan dibina tim internal sekolah, malah hasilnya lebih bagus.

Tuwuh mengucapkan terima kasih kepada siswa, orangtua dan Tim Pembimbing yang sudah berusaha semaksimal mungkin.
Video karya Arfat bertema pemanfaatan barang bekas (limbah) untuk membuat maket bedug Purworejo, bedug terbesar di dunia, juga mendapat apresiasi dari para juri OSN.

Kedepannya, kata Tuwuh, pembinaan terhadap OSN akan lebih ditingkatkan. Ini sejarah baru buat sekolah. Dirinya berharap adanya kekompakan semangat bapak ibu guru bisa mencetak juara-juara baru , tidak hanya di bidang akademik tapi juga non akademik.

“Ini sudah dimulai ketika Popda kemarin juara umum ke 2 tingkat kabupaten,”ungkap Tuwuh.

Prestasi yang diraih Arfat, sebut Tuwuh, merupakan kado istimewa di HUT RI ke-79 dalam bidang pendidikan dan ulang tahun SMPN 1 Purworejo yang ke-82 pada Oktober 2024 mendatang. Pada momen ulang tahun ke-82 ini, tim Marching Band Gita Bahana Spensa juga mengikuti lomba marching band piala Raja di Yogyakarta untuk mempertahankan piala bergilir.

“Yang kita harapkan, akan mendekatkan juara lagi, piala bergilir bisa dibawa pulang lagi,” harap Tuwuh.

Menurut Tuwuh, selain Arfat, dua siswa SMPN 1 Purworejo lainnya juga berprestasi di bidang non akademik, yakni pencak silat. Mereka ini, Chandra Dwi Kurniawan, kelas 8B, juara 1 Kelas I Putra Pra Remaja pada Kejuaraan Pencak Silat Satria Cup 2024 dan Ikhsan Maulana R, kelas 8F, juara 1 kelas E Putra Pra Remaja pada Kejuaraan Pencak Silat Satria Cup 2024.

Arfat sendiri tak menyangka, dirinya yang baru pertama kali mengikuti OSN bisa meraih medali emas pada OSN tingkat nasional yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (07/08/2024) dan Kamis (08/08/2024).

“Sebelum berangkat ke Jakarta, peserta dari Jateng mengikuti pembekalan selama tiga hari di Semarang dari Dosen UNNES. Kami diberikan pembelajaran tentang sosiologi, sejarah, ekonomi dan geografi,” ujar Arfat.

Anak tunggal pasangan Aris Sutanto-Fatimah, warga Pangenjurutengah ini mengaku tidak ada kesulitan dan bisa mengerjakan soal selama OSN, berkat pembimbingan dari guru di sekolah dan pembekalan dari propinsi serta selalu berdoa dan restu dari orang tua.

“Perasannya senang dan nggak percaya. Tadinya tidak terlalu berharap juara 1 karena baru pertama mengikuti. Kedepannya di tingkat SMA mau ikut OSN, karena kalau sudah menjadi juara 1 nasional tidak boleh mengikuti OSN lagi, kecuali mapel lain,” kata Arfat, didampingi guru pembimbingnya, Yulia Haryati, S.Pd.

Selaku pembimbing OSN mapel IPS, Yulia menjelaskan, bahwa pembimbingan terhadap Arfat dilakukan sejak awal. Dari 5 siswa yang maju ke OSN kabupeten pada mapel IPS, yang masuk 10 besar Arfat dan Alivia. Karena berada di peringkat 1, akhirnya Arfat maju ke propinsi mewakili Purworejo.

“Sebenarnya saat kelas 7 Arfat ini diproyeksikan untuk bibit kedepannya. Tapi malah nggak nyangka bisa sampai tingkat nasional. Saat dilakukan pemetaan, dari insting Arfat ini salah satu siswa yang berpotensi bagus,” terang Yulia.

Kedepannya, menurut Yulia, berdasarkan pengalaman ini, di kelas 7 sudah ada pemetaan potensi bagi siswa, untuk selanjutnya diberikan pembinaan atau bimbingan secara intensif, untuk dipersiapkan menghadapi OSN tahun depan.

“Kita berharap semoga Arfat bisa terus berprestasi, tetap membumi atau tidak sombong dan kedepannya diberi kelancaran, bisa mendapatkan beasiswa dan mendapatkan universitas terbaik,” pungkas Yulia. (Jon)