Produk TeFa Esemkapurwa Purworejo Dapat Apresiasi dari Direktur SMK pada Rakor SMK Muhammadiyah se-Jateng

oleh
Kepala Esemkapurwa Purworejo menyerahkan kenang kenangan Produk Teaching Factory kepada Direktur SMK - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Teaching Factory (TeFa) SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo (Esemkapurwa) mendapat apresiasi dari Direktur SMK Kemendikbud Ristek RI Muhammad Yusro, MT, Phd.

Itu karena TeFa Esemkapurwa berhasil menciptakan atau memproduksi oli nabati hydro karbon dan penghemat BBM alami berbahan dasar empon-empon. Apresiasi juga disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM Jateng Dr. Iwan Junaedi.

Hal itu disampaikan Direktur SMK dan Ketua Majelis Dikdasmen PNF pada Rakor SMK Muhammadiyah se Jawa Tengah yang berlangsung selama dua hari, dari Sabtu (24/08/2024) hingga Minggu (25/08/2024) di Hotel Grasia Semarang. Dan Esemkapurwa Purworejo menjadi salah satu peserta dalam Rakor tersebut.

Dalam rakor yang dihadiri kepala-kepala SMK Muhammadiyah se Jateng itu juga dihadiri Ketua FKKS SMK Muhammadiyah Jateng, Burhan dan Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Ainur Rojik, S.Pd.,M.Eng.

Pada kesempatan tersebut dari Esemkapurwa Purworejo menyerahkan kenang-kenangan produk TeFa berupa oli nabati hydro karbon dan penghemat BBM alami berbahan dasar empon-empon kepada Direktur SMK.

“Semoga bisa dikembangkan dan segera dipasarkan untuk masyarakat umum. Ini sebuah prestasi dari SMK unggulan melalui Teaching Factory. Semoga SMK Muhammadiyah terus maju dan unggul,” ujar Muhammad Yusro.

Direktur SMK juga menyampaikan astacita pada program presiden terpilih. Bahwa dalam bidang pendidikan masih memberikan porsi yang besar untuk pendidikan Vokasi.

“Dana BOS SMK harusnya lebih tinggi dari pada saat ini. Dalam sebuah kajian, dana BOS SMK harusnya sekitar Rp 3 juta. Namun bukan berarti ini ditetapkan, hanya kajian,” kata Muhammad Yusro sambil tersenyum.

Direktur SMK juga menyebutkan, bahwa SMK yang dicita-citakan itu pembelajarannya berbasis dunia kerja yang berpusat pada murid, pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi dan kolaborasi, iklim sekolah yang aman, inklusif, menerapkan budaya kerja dan merayakan kebhinekaan serta kepemimpinan berjiwa wirausaha untuk perbaikan layanan berkelanjutan.

Hal tak jauh beda juga diungkapkan Dr. Iwan Junaedi. Menurutnya, walaupun produk TeFa belum ada ijinnya tapi merupakan sebuah kemajuan tersendiri. Dia minta produknya harus dilegal formalkan segera ijinnya, agar segera bisa dijual ke masyarakat.

“Oli Esemkapurwa harus memiliki ijin lengkap agar tidak ditangkap polisi,” ujar Iwan Junaedi, yang disambut dengan suara tertawa hadirin.

Pada Rakor tersebut Iwan Junaedi menyampaikan, bahwa di Jawa Tengah ada 188 SMK Muhammadiyah yang tersebar di 35 Kabupaten dan kota. Mulai dari SMK yang berstatus rintisan, mandiri dan unggulan.

“Dari 188 SMK, sudah ada 36 sekolah yang berstatus sebagai SMK Pusat Keunggulan,” terang Iwan.

Ketua FKKS Burhan mengungkapkan bahwa SMK Muhammadiyah Jawa Tengah sangat kompak. Begitu ada instruksi langsung semuanya merapat. Disampaikan bahwa dalam bulan Agustus sudah 2 kali melaksanakan rakor.

Dari Kabid Pembinaan SMK Ainur Rojik menyampaikan bahwa prestasi SMK di Jawa Tengah dalam LKS sudah bagus walau belum bisa menjadi juara umum di tingkat nasional. Lulusan SMK di Jateng juga hampir semua terserap di dunia kerja dan sebagian kecil yang melanjutkan studi.

“SMK Jateng tidak lagi sebagai penyumbang pengangguran terbanyak,” ujar Ainur Rojik.

Atas apresiasi yang diberikan Direktur SMK Kemendikbud Ristek RI Muhammad Yusro, MT, Phd., dan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM Jateng Dr. Iwan Junaedi pada produk TeFa nya, Kepala Esemkapurwa Purworejo Sumarjo, S.Fil.I., M.Pd., mengucapkan banyak terima kasih.

“Kita berharap produk TeFa Esemkapurwa Purworejo bisa mendapat ijin dari dinas terkait dan segera dipasarkan ke masyarakat luas,” pungkas Sumarjo. (Jon)