Sebelum Diterjunkan PKL, Siswa SMK Bharasa Purworejo Jalani Diklat

oleh
Kepala SMK Bharasa, Kusumandari, S.Pd., Gr., M.Pd. - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 61 siswa kelas XII SMK Bharasa (Bhakti Putra Bangsa) Purworejo dari konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan dan Caregiver (21) serta Farmasi Klinis dan Komunitas (40), mengikuti pembekalan.

Pembekalan yang dikemas dalam bentuk Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ini, berlangsung selama dua hari, dari Kamis (06/06/2024) hingga Jum’at (07/06)2024) di aula setempat.

Dibuka oleh Kepala SMK Bharasa, Kusumandari, S.Pd., Gr., M.Pd., Diklat menghadirkan beberapa narasumber. Untuk hari pertama, narasumber dari PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), Turasno, S.Kep., Ners., dan Arni Astuti, A.Md.,Farm, S.KM, Ketua PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) Cabang Purworejo.

Pelaksanaan Diklat bagi siswa peserta PKL SMK Bharasa Purworejo, Kamis (06/06/2024) – foto: Koranjuri.com

Untuk hari kedua, narasumber menghadirkan dari RS Amanah Umat dan Apotek Semar serta penjelasan buku panduan dari Wiji Nurjanah, S.Kep., Ns dan Apt Putri Andrityaspitasari, S.Farm.

Ndari, panggilan akrab Kusumandari menyebut, siswa peserta PKL adakah siswa kelas XI yang kini naik ke kelas XII. Mereka ini berasal dari Wonosobo, Kebumen dan Purworejo.

“PKL dimulai Senin, 10 Juni 2024, dan berlangsung selama 4 bulan kedepan (September),” jelas Ndari, di sela kegiatan.

Menurut Ndari, setelah menjalani Diklat, para peserta akan melanjutkannya dengan penerjunan PKL di berbagai lahan. Untuk yang jurusan farmasi, PKLnya di dua lahan, rumah sakit dan apotek.

Untuk yang jurusan keperawatan, PKLnya di beberapa RS swasta di Purworejo, seperti RS Amanah Umat, RS Aisiyah, RS Kasih Ibu, RS Ananda, RS Purwa Husada serta RS Budi Sehat dan beberapa puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah di Purworejo.

Ndari berharap, dengan kedatangan anggota PPNI dan PAFI, mampu memberikan materi sebagai bekal siswa-siswa ketika PKL di dunia nyata. Jadi mereka bisa bertindak berdasarkan kompetensi yang sudah didapatkan di sekolah dan bisa beretika layaknya bagaimana seorang pekerja di instansi rumah sakit ataupun instansi puskesmas maupun apotek.

“Pembekalan disampaikan oleh praktisi yang benar-benar bekerja di bidangnya. Mereka menjadi tahu ilmunya dan bertambah wawasannya, karena pemberian materi itu sesuai dengan bidangnya,” terang Ndari.

Disampaikan, bahwa sesuai Kurikulum Merdeka, pelaksanaan PKL dilaksanakan selama 6 bulan. Namun di SMK Bharasa, pelaksanaan PKL dibagi menjadi dua kali. Yang pertama, PKL dilaksanakan saat siswa berada di kelas X dan berlangsung selama dua bulan di desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Banyuurip.

Selama 2 bulan PKL, kata Ndari, mereka diterjunkan ke posyandu, posbindu lansia dan sebagainya. Dimana desa itu ada kegiatan kesehatan, anak-anak diperbantukan kesana dengan sura izin yang ditembuskan ke Dinkes dan turun ke Puskesmas Banyuurip.

“Dengan PKL awal ini, kita ingin memperkenalkan keberadaan SMK Bharasa kepada lingkungan, khususnya di wilayah Banyuurip,” jelas Ndari.

Salah satu narasumber, Arni Astuti dari PAFI Cabang Purworejo dalam materinya menyampaikan tentang tentang manajemen farmasi di apotik dan RS. Pada manajemen RS terdiri dari dua materi, yakni pelayanan kefarmasian dan administrasi kefarmasian.

“Untuk pelayanan kefarmasian terdiri dari pelayanan resep, baik yang tunggal maupun racikan. Kalau administrasi farmasi ada pengadaan, penyimpan dan laporan,” kata Astuti.

Tahun lalu, ungkap Astuti, pihaknya sudah pernah mengisi hal serupa di SMK Bharasa Purworejo. Dia menilai, selama pemberian pembekalan, anak-anak yang diterjunkan ke masyarakat ke tempat layanan kefarmasian, mendapat respon bagus dari owner apotik ataupun RS.

“Sehingga anak-anak siap untuk bekerja dengan kompetensi yang berkualitas,” kata Astuti. (Jon)