KORANJURI.COM – Dalam rangka kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) bertema ‘Berekayasa dan Berteknologi Membangun NKRI’ sebanyak 192 siswa dari kelas 9 SMPN 34 Purworejo diajari cara membuat roket air, Selasa (15/10/2024).
Dibagi secara berkelompok, pembuatan roket air ini dibawah bimbingan guru IPA Arif Kumalasari, S.Pd. M.Pd., selaku koordinator kegiatan P5.
Kepala SMPN 34 Purworejo Haryono, S.Pd., menyebut, dalam kegiatan ini anak dibekali teknik pembuatan roket sederhana dengan daya dorong berupa tenaga air.
Dalam pembuatannya, kata Haryono, anak diberi keleluasaan untuk berinovasi dan berkreasi sehingga menghasilkan hasil karya berupa roket air yang bagus.
“Indikator roket yang bagus adalah yang mempunyai daya terbang yang jauh,” ungkap Haryono, didampingi Arif Kumalasari.
Menurut Haryono, bagi kelas 9, dipilihnya roket air ini karena untuk mengimplementasikan teknologi yang didapat dari teori, kemudian diwujudkan dalam pembuatan alat sederhana berupa roket air
Roket air sederhana ini, kata Haryono, prinsip kerjanya adalah bagaimana tekanan udara dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga dan menggerakkan sebuah objek.
“Ketika roket air ditembakkan, gaya dorong yang dihasilkan oleh tekanan udara di dalam botol menyebabkan roket air naik ke atas,” jelas Haryono.
Arif Kumalasari menambahkan, alat-alat yang perlu disiapkan dalam pembuatan roket air ini antara lain pipa paralon (1 sampai 2 meter), selang kecil, sambungan pipa (berbentuk L dan T), botol air mineral (ukuran besar atau kecil).
Siapkan juga peralatan bantu lainnya seperti lem, double-tape, kardus, lakban hitam dan gunting serta pemberat (berupa batu, kelereng dan lain sebagainya)
Langkah kerjanya, ungkap Arif Kumalasari, pertama-tama roket air yang terbuat dari botol ini diisi air kira-kira 40% dari volumenya. Kemudian botol dipasang pada peluncur roket air, udara kemudian di pompakan ke botol roket sehingga tekanan naik. Gaya dorong akan didapat saat air mulai keluar dari botol roket air dengan cara menarik tutup nozzel.
“Dalam merancang roket air kita akan dihadapkan pada empat subjek yaitu gaya berat, gaya dorong, sistem aerodinamis dan daya angkat,” terang Arif Kumalasari.
Dalam kegiatan P5 dengan tema ‘Berekayasa dan Berteknologi Membangun NKRI’ ini, kata Arif Kumalasari, dilaksanakan bersama-sama dengan kelas 7 dan kelas 8. Hanya saja jenis kegiatannya berbeda, untuk kelas 7 membuat POC dari kulit buah dan kelas 8 membuat tanaman dengan cara hidroponik.
“Selama kegiatan P5 ini yang kita nilai prosesnya. Ending yang diharapkan dalam P5, terbentuknya karakter siswa sesuai yang ada dalam profil pelajar Pancasila yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong-royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif,” pungkas Arif Kumalasari. (Jon)