KORANJURI.COM – Gerakan Pramuka dari Gudep 11.06.07.061/062 yang berpangkalan di SMPN 15 Purworejo menggelar kegiatan Perkemahan Literasi.
Berlangsung selama dua hari, dari Jum’at (04/10/2024) hingga Sabtu (05/10/2024), Perkemahan Literasi diikuti 160 peserta Penggalang Baru dari kelas 7 yang terbagi menjadi 20 regu serta 39 calon asisten pelatih dari kelas 8 yang terbagi menjadi 5 regu.
Secara seremoni, Perkemahan Literasi dibuka oleh Kepala SMPN 15 Purworejo Betty Indah Daluliyah, S.Pd., M.M.Pd., selaku Kamabigus yang ditandai dengan pemukulan gong, Jum’at (04/10/2024).
Saat membuka kegiatan, Betty menyampaikan bahwa kegiatan Perkemahan Literasi tersebut dilakukan dalam rangka pembentukan karakter disiplin. Melalui kegiatan Pramuka dapat menumbuhkembangkan jiwa kewiraan dan kemandirian, berani membela kebenaran dan menjadi pribadi yang mandiri.
Mandiri yang dimaksud, jelas Betty adalah tidak lepas dari keegoisan, melainkan suka bermusyawarah dan bekerja sama. Dan yang lebih penting lagi yaitu disiplin, dengan terbiasa hidup disiplin, maka orang akan lebih dihargai. Dengan bermusyawarah dan bekerja sama suatu tugas akan lebih mudah dan cepat selesai.
Lakukan tugas dengan semangat Pramuka, karena, kata Betty menjadi Pramuka Penggalang bukan lagi sekedar permainan, tetapi menjadi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan dan pengabdian.
“Buktikan bahwa kalian adalah generasi muda Pramuka, mampu menunjukkan sikap yang mencerminkan tingkah laku serta akhlak dan komitmen agar tercipta sekelompok generasi yang berkualitas,” pesan Betty di hadapan para peserta.
Joharningsih, S.Pd., Ketua Gudep Putri SMPN 15 Purworejo mengungkapkan, pada perkemahan di hari pertama diawali dengan upacara pembukaan, lomba yel-yel antar regu dilanjutkan dengan sholat Jum’at dan wide game.
“Ada pos-pos dalam wide game ini, dimana peserta harus mampu mengerjakan tugas di setiap pos. Pos-pos ini meliputi persandian, permainan Kim (melatih penciuman, perasaan), membuat pantun dan puisi, memindahkan ‘bom’, gulir bola, peta perjalanan dan jaring laba-laba,” terang Johar di sela kegiatan.
Dari pos-pos yang dilewati, ujar Johar, akan berakhir di sekolah, dimana peserta perkemahan bercerita dengan menuliskan apa yang terjadi atau yang dilakukan ketika mengikuti wide game dari pos ke pos.
Kegiatan, terang Johar, dilanjutkan dengan upacara api unggun pada malam harinya yang diisi dengan prosesi penerimaan anggota baru Penggalang yang dilanjutkan dengan pentas seni dari masing-masing regu.
“Karena bertemakan Literasi maka dalam pentas seni ini peserta menampilkan pantun, puisi, stand up comedy, pantun berbalas serta baca berita,” sebut Johar.
Usai kegiatan api unggun dilanjutkan dengan pelantikan calon asisten baru.
Di hari kedua, kata Johar, Sabtu (05/10/2024) diawali dengan sholat Subuh berjamaah dan jalan sehat. Di hari terakhir perkemahan ada lomba literasi bertema daur ulang.
Dalam lomba literasi ini, dengan memanfaatkan barang bekas berupa galon bekas air mineral yang dilukis dengan mengacu pada kegiatan perkemahan.
“Galon dibagi dua dan dicat dasar putih. Kemudian peserta menggambar atau melukiskan apa yang dia rekam ketika mengikuti perkemahan ini. Galon bagian bawah ini nantinya dijadikan pot dan bagian atas galon dijadikan lampion,” kata Johar.
Yang melatarbelakangi digelarnya Perkemahan Literasi ini, menurut Johar, adanya raport mutu pendidikan bagian literasi. Meski sudah naik, tapi ingin lebih ditingkatkan lagi.
Menurut Johar, Beda perkemahan Literasi dengan perkemahan biasa, hanya pada pelaksanaan saja. Kegiatan pada perkemahan literasi bertujuan untuk menumbuhkan budaya literasi dan menanamkan karakter positif kepada peserta.
“Dengan perkemahan literasi ini harapannya anak-anak bisa bersemangat dalam berliterasi,” pungkas Johar. (Jon)