STIKes Bantul Gelar Uji Publik Calon Panitia Seleksi Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

oleh
Ketua STIKes Bantul Nuryadin, S Sos., M.Pd., bersama dua observer DRA. Ninik Istitarini, APT., MPH., dan Muhamad Sofian, S.H., M.H. - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – STIKes Bantul menggelar Uji Publik Calon Panitia Seleksi Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Sabtu (30/03/2024).

Dimoderatori Eni Purwaningsih, S.Mep., Ns., M.Kep., uji publik menghadirkan observer DRA. Ninik Istitarini, APT., MPH, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Bantul dan Muhamad Sofian, S.H., M.H., Praktisi Hukum dari Bantul.

Uji publik ini diikuti 6 peserta calon panitia seleksi, yakni, apt. Arie Dwi Pratiwi, M. Pharm, Sci., Siti Hanifatun Fajria, S. Kep., Ns. K. MK., Siti Salma Yusuf, S. Farm., M. Farm., Agustiningsih, S. Kep., Ns., Lianingsih, Amd.Kep., Yuni Maryanti.

Ketua STIKes Bantul Nuryadin, S.Sos., M.Pd., menyebut, tujuan diadakannya kegiatan tersebut, itu merupakan bagian dari pelaksanaan arahan atau edaran dari lembaga pendidikan tinggi Kemendikbudristek.

Kata Nuryadin, itu bagian dari komitmen STIKes Bantul untuk memberikan perlindungan dan jaminan keamanan bagi seluruh civitas akademika, khususnya mahasiswa di dalam penanggulangan penyalahgunaan atau kekerasan seksual di kampus.

“Kita berikan jaminan bahwa di STIKes Bantul aman. Terbebas dari kekerasan seksual,” ujar Nuryadin di sela kegiatan.

Kegiatan tersebut, menurut Nuryadin, dilakukan sebagai bagian dari menjawab tantangan besar dunia pendidikan tinggi di Indonesia, dimana ada 4-5 tantangan pendidikan di Indonesia, yakni kekerasan global, materialistik, individualisme, hedonisme, seks bebas dan narkoba.

“Uji publik ini salah satu jawaban kami dalam rangka menghadapi atau mengantisipasi tantangan pendidikan, yang berkaitan dengan kekerasan seksual atau seks bebas,” terang Nuryadin.