KORANJURI.COM – STIES KHAS Al Jaelani, Kempek, Cirebon melakukan kunjungan studi banding ke IAIAN (Institut Agama Islam An Nawawi) Purworejo, Kamis (12/09/2024).
Dalam kunjungan tersebut juga dilakukan MoU atau penandatanganan naskah kerjasama antara kedua belah pihak. Dari STIES KHAS Kempek diwakili KH Nia’millah Aqiel Siroj, M.Pd.I. selaku Ketua STIES dan dari IAIAN Purworejo diwakili Rektor Hj. Khoirun Nisa, M.S.I.
Usai penandatanganan MoU, KH Nia’millah Aqiel Siroj menyampaikan, dipilihnya IAIAN Purworejo menjadi tujuan dari studi banding atau Benchmarking, karena pihaknya merasa STIES KHAS merupakan perguruan tinggi yang masih awam dan miskin pengalaman.
“Kami butuh menimba ilmu bagaimana tata kelola yang baik, bagaimana mengatur manajemen yang baik, bagaimana langkah-langkah agar menjadi sebuah perguruan tinggi yang diminati dan diinginkan masyarakat,” ujar KH Nia’millah.
Pihaknya, kata KH Nia’millah, merasa masih sulit untuk menarik mahasiswa agar kuliah di STIES KHAS Kempek. Dan dipandang IAIAN ini suatu perguruan tinggi yang sukses, yang mahasiswanya hampir mencapai seribu, dengan 4 fakultas dan 8 prodi.
Diadakannya studi banding ini, menurut KH Nia’millah, karena sebentar lagi STIES KHAS Kempek akan menghadapi akreditasi. Jadi ini merupakan hari-hari untuk melengkapi semua dokumen yang akan dinilai assesor dan salah satu untuk meningkatkan penilaian adalah adanya dokumen-dokumen MoU antar perguruan tinggi.
“Dengan melakukan studi banding dengan IAIAN Purworejo yang berada di luar provinsi akan menambah nilai lebih,” ujar KH Nia’millah.
Hasil dari studi banding ini, jelas KH Nia’millah, dilakukannya MoU antara kedua belah pihak dalam rangka tukar menukar mahasiswa, tukar menukar dalam dosen mengajar serta bisa saling meningkatkan kerjasama yang lain.
Dari STIES KHAS Kempek, kata KH Nia’millah, hanya ingin mencari kemudahan bagaimana antara kedua belah pihak saling kerjasama. Karena dilihat IAIAN Purworejo ini merupakan perguruan tinggi yang memiliki basic yang sama dengan STIES KHAS Al Jaelani, yakni pesantren.
“STIES KHAS Kempek hanya memiliki satu Prodi Ekonomi Syariah. Berdiri tahun 2021 dan kini sudah jalan 4 semester dengan jumlah total mahasiswa 94,” terang KH Nia’millah, yang berharap kedepan dengan adanya studi banding ini bisa mengelola manajemen lebih baik, bisa meningkatkan kwalitas dosen, penyajian materi dan bisa menimba ilmu didalam merekrut calon mahasiswa serta memperluas pembangunan.
Terpisah, Ida Farida, M.Pd., Ketua LPMPI (Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengawasan Internal) IAIAN Purworejo menjelaskan, studi banding STIES KHAS Kempek terkait dengan pengembangan kelembagaan.
“Hal itu ditandai dengan adanya MoU yang dilaksanakan terkait bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian,” ungkap Ida.
Selain itu, kata Ida, MoU juga terkait bidang pengembangan kelembagaan. Dari STIES KHAS Kempek Cirebon ini melihat, monitoring terkait sarana dan prasarana yang ada di IAIAN Purworejo.
Mereka melihat terkait dengan pengelolaan manajemennya. Karena di IAIAN Purworejo ada prodi yang sudah unggul.
“Harapan dari kegiatan ini, adanya tindak lanjut dari kegiatan MoU yang nantinya dalam bidang penelitian bisa adanya kolaborasi penelitian antar dosen atau perguruan tinggi,” ujar Ida.
Di dalam pendidikan bisa dilakukan adanya visiting lecture terkait dengan pendidikan, karena sama-sama di STIES KHAS Kempek ada prodi hukum ekonomi syariah dan di IAIAN juga ada prodi yang sama .
“Jadi nanti bisa ada pertukaran dosen. Terkait dengan pengabdian, nantinya akan ada tindak lanjutnya kolaborasi pembagian antara dosen yang melibatkan mahasiswa,” pungkas Ida. (Jon)