KORANJURI.COM – Menjelang pelaksanaan PSAJ (Penilaian Sumatif Akhir Jenjang) yang akan dilaksanakan dari Senin (06/05/2024) hingga Selasa (14/05/2024), SMPN 19 Purworejo menggelar kegiatan Mujahadah dan Doa Bersama, Kamis (02/05/2024).
Berlangsung di aula setempat, gelaran Mujahadah dan Doa Bersama diikuti oleh semua siswa kelas IX berjumlah 191 anak dari enam rombel, dengan didampingi orangtua masing-masing.
Mujahadah dan Doa Bersama diawali dengan permintaan maaf dari anak kepada orangtua. Dalam permintaan maaf ini, keduanya saling berjabat tangan kemudian berangkulan. Suasana makin menjadi syahdu dan mengharu biru, saat orangtua dan anak saling memaafkan dengan menitikkan air mata.
Baru dilanjutkan dengan mujahadah dan doa bersama, dengan dipandu dan dipimpin KH. Ibnu Hajar, pemimpin Ponpes Al Falah Manisjangan, Bener, Purworejo.
Kepala SMPN 19 Purworejo No’imah, S.Pd., M.M.Pd., menyebutkan, semua peserta tampak serius dan khusuk mengikutinya. Bahkan ada banyak diantara mereka hingga meneteskan air mata, menandakan kesungguhannya dalam berdoa, baik orangtua ataupun siswa.
Selain dibekali kertas panduan doa, dari masing-masing peserta memegang satu botol air mineral. Air yang sudah memiliki kekuatan doa tersebut, kemudian dibawa pulang untuk diminum seluruh anggota keluarga, khususnya siswa yang akan mengikuti PSAJ.
“Teriring harapan, semoga siswa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti PSAJ supaya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan diterima di sekolah yang dicita-citakan,” kata No’imah, usai kegiatan.
Dalam kesempatan tersebut, No’imah menekankan, pentingnya belajar dan berdoa. Karena dengan doa itu Allah akan memudahkan untuk belajar. Bahwa dengan berdoa Allah akan mengabulkan sesuai janjinya.
Seperti disampaikan dalam suatu ayat, yang artinya ‘Apabila kamu bersungguh-sungguh pasti akan Aku kabulkan. Mintalah kepada Ku, niscaya Allah akan mengabulkan semua permohonanmu’.
“Tentunya dengan doa orangtua. Jadi kunci kesuksesan itu doa, usaha, ikhtiar, tawakal dan doa orangtua. Jadi, selalu baik pada orangtua dan jangan berani sama mereka,” kata No’imah, yang berharap, setelah mengikuti mujahadah dan doa bersama tersebut, anak bisa mencapai akademis yang tinggi juga Akhlakul Karimah yang mulia.
Di sela kegiatan, dari hasil komunikasi sekolah dengan KH. Ibnu Hajar diperoleh keterangan, jika ada siswa SMPN 19 Purworejo yang ingin mondok di Ponpes Al Falah sambil sekolah (Boarding School), sangat diharapkan.
“Kedepannya, dari awal pembicaraan kedua belah pihak mengarah ke boarding school ini,” ungkap No’imah, didampingi Waka Kesiswaan Ahhar Dwi Nofandhi, S.Or.
Nofan menambahkan, kegiatan Mujahadah dan Doa Bersama rutin dilakukan menjelang pelaksanaan PSAJ. Hal itu dilakukan, karena setiap usaha tidak akan sukses tanpa diimbangi dengan doa. Sebelum meminta kepada Allah, harus berserah diri dahulu dan meminta maaf kepada orangtua supaya keinginan bisa dikabulkan.
“Harapannya setelah mengikuti mujahadah dan doa bersama, akan terbuka pintu hatinya. Dengan prinsip ketika doa anak-anak belum dikabulkan, tetapi percayalah doa dari orangtua akan dikabulkan. Dan doa orangtua pasti yang terbaik untuk anaknya,” ujar Nofan.
Dari pelaksanaan PSAJ tahun-tahun sebelumnya, terang Nofan, Alhamdulillah tidak ada siswa yang ikut PSAJ susulan. Sebab mereka sudah mempersiapkan diri sebelumnya, baik itu secara fisik, kesehatan dan lainnya.
Sebelum dilaksanakan Mujahadah dan Doa Bersama, menurut Nofan, dilakukan upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional. Pada kesempatan tersebut, ada pemberian penghargaan kepada para siswa peraih kejuaraan olahraga, kepramukaan, PMR dan lainnya di tingkat kabupaten, baik kejuaraan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan maupun dari luar Dinas Pendidikan.
“Dilanjutkan dengan perkenalan 4 guru baru P3K dari luar kota untuk mapel IPS, PKN, BK dan Matematika. Sedangkan 2 guru baru P3K lainnya, untuk mapel Bahasa Jawa dan Matematika dulunya mengajar di SMPN 19 Purworejo kini kembali mengajar di sini,” pungkas Nofan. (Jon)