Temu Paguyuban Parenting 8F SMPN 32 Purworejo, Perlunya Kesadaran Orang tua dalam Memajukan Pendidikan Anak

oleh
Suasana Temu Paguyuban Parenting kelas 8F SMPN 32 Purworejo, Selasa (16/07/2024) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Peran orang tua sangat penting dalam memajukan pendidikan anak. Keterlibatan orang tua juga diperlukan untuk mengawasi perkembangan mental dan karakter anak.

Orang tua yang memberikan dukungan kepada anak mereka dapat membantu meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Dengan memberikan pujian, dorongan, dan perhatian positif, orang tua dapat membantu anak merasa percaya diri dan termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik maupun non akademik.

Hal itu mengemuka dalam Temu Paguyuban Parenting kelas 8F SMPN 32 Purworejo, Selasa (16/07/2024). Kegiatan ini dihadiri para orang tua/wali siswa, wali kelas Gustianda Iswara Deva, S.Pd., serta Saryanto selaku Ketua Paguyuban Parenting dan Pembantu Komite.

Kepala SMPN 32 Purworejo Agung Setiono, S.E., M.Pd., bersama Ketua Paguyuban Parenting kelas 8F, Saryanto – foto: Koranjuri.com

Saryanto menyebut, bahwa pertemuan tersebut dilakukan rutin sebelum dimulainya tahun pelajaran baru. Hal itu dilakukan sebagai bentuk evaluasi serta musyawarah untuk menentukan ‘arah’ kelas 8F setahun kedepan.

“Ada beberapa poin yang kita bahas, dari perkenalan wali kelas baru, visi misi kelas, sosialisasi visi misi sekolah dan tata tertib, usulan kegiatan maupun perencana anggaran kelas,” ujar Saryanto.

Dari beberapa poin tersebut, kata Saryanto, ada beberapa yang menjadi target utama, yakni, menggali potensi siswa yang ada sesuai bakat dan minat, untuk kemudian dikembangkan dan endingnya bisa meraih prestasi.

Saryanto menyadari, sebagai sekolah pinggiran, tentunya sulit bagi SMPN 32 Purworejo untuk bersaing dengan sekolah lain khususnya di perkotaan ataupun sekolah favorit, khususnya di bidang akademik.

Untuk itu, dari parenting berinisiatif untuk memaksimalkan bakat, potensi ataupun talenta yang dimiliki siswa kelas 8F, yang endingnya bisa menghasilkan prestasi siswa.

“Alhamdulillah dari kelas 8F ada yang lolos menjadi Pramuka Garuda, jamda 2024, POPDA serta berprestasi di ajang Qori tahun ini,” kata Saryanto.

Orang tua menampung atau memetakan potensi anak, untuk selanjutnya diserahkan ke komite dan sekolah untuk tindaklanjutnya. Dari paguyuban parenting sendiri selalu mensuportnya.

“Sekolah perlu backup dukungan moral dan lainnya dari orang tua. Guru hanya berapa jam di sekolah, jadi tidak bisa mengawasi semuanya. Dalam mendidik anak diperlukan support orang tua,” kata Saryanto.

Jadi, ujar Saryanto, tidak sebatas melepas anak ke sekolah, memberikan uang saku. Tapi harus terlibat, supaya tahu perkembangan anak di sekolah. Jadi ada kolaborasi antara orangtua, anak dan sekolah.

“Intinya sekolah ramah anak,” ungkap Saryanto di sela kegiatan.

Diharapkan oleh Saryanto, dengan adanya evaluasi ini kedepannya kelas 8F yang beranggotakan 32 siswa-siswi ini makin berprestasi, dengan mengembangkan dan meningkatkan potensi yang sudah ada.

Agung Setiono, S.E., M.Pd., yang juga turut memberi arahan pada Temu Parenting kelas 8F tersebut menyampaikan, bahwa kesadaran masyarakat pinggiran akan pentingnya dunia pendidikan bagi putra putrinya sudah meningkat.

Dari yang awalnya anak-anak disuruh membantu orang tua bekerja sehingga tidak serius untuk sekolah, selanjutnya mulai sadar untuk sekolah di usia sekolah, sekarang meningkat lagi orang tua mulai mau memajukan sekolah. Karena sekolah maju anak-anak juga maju dan berprestasi.

“Sebelumnya banyak orang tua acuh tak acuh dengan pendidikan anak-anaknya. Tetapi sekarang banyak orang tua siswa yang aktif ikut serta dalam memberi masukan dan saran untuk kemajuan sekolah,” kata Agung di sela kegiatan.

Yang menjadi program sekarang, menurut Agung, arahnya ke peningkatan prestasi. Orangtua juga menginginkan anak-anak mereka seperti yang di kota, meski berada di pinggiran, ada yang juara, berprestasi dan punya talenta tertentu.

Karena keterbatasan, kata Agung, paguyuban parenting menganggap sekolah belum bisa mewujudkan itu. Untuk itu mereka, paguyuban parenting kelas 8F berinisiatif sendiri.

Misal tahun lalu, mereka berinisiatif untuk mengadakan kegiatan mengaji seminggu tiga kali dengan mendatangkan guru dari luar. Alhamdulillah berjalan lancar. Dalam pelaksanaannya, siswa yang mengaji dibuat kelompok-kelompok sesuai tingkat kemampuannya dalam membaca Al Qur’an.

Kegiatan mengaji ini terus berjalan hingga sekarang. Dan setiap tahun sekali diadakan khatam Al-Quran bagi siswa yang dikemas bersamaan dengan peringatan hari besar keagamaan.

Dan pada hari ini Selasa, 16/07/2024, kata Agung, parenting kelas 8F sudah menindaklanjuti pertemuan perwakilan parenting semua kelas pada Jum’at, 12/7/2024 yang membahas visi misi, tata tertib dan program kegiatan sekolah tahun ajaran 2024/2025.

“Tantangan sekolah untuk anak berprestasi juga harus didukung orang tua siswa,” pungkas Agung, yang berharap apa yang dilakukan paguyuban parenting kelas 8F ini bisa dijadikan inspirasi ataupun motivasi bagi kelas lainnya dan menjadi komunitas yang dapat membantu Komite SMPN 32 Purworejo. (Jon)