KORANJURI.COM – Kehadiran Pendidikan Profesi Guru (PPG) membantu meningkatkan kualitas guru di Indonesia.
Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suartha, SH., M.Hum. mengatakan, program PPG diharapkan menutup kekurangan jumlah guru di Indonesia, terutama di Bali.
“Hanya saja masih terjadi anomali, saat ini terjadi kekurangan guru namun, pendaftaran PPG pra jabatan atau calon guru jumlahnya sedikit,” kata Made Suartha, Jumat, 26 Januari 2024.
UPMI Bali sendiri jadi salah satu kampus yang terpilih untuk jadi penyelenggara pendidikan profesi guru. Untuk mengikuti program tersebut, pemerintah menjamin sepenuhnya biaya pendidikan berupa beasiswa.
“Saya rasa prospeknya bagus, siapa mau jadi guru silakan datang ke kami, mendaftar sebagai mahasiswa PPG, satu tahun beasiswa tanpa bayar apa-apa, silakan datang ke kampus UPMI,” jelasnya.
Ia mengatakan, ada dua pendidikan profesi guru yakni, PPG Dalam Jabatan dan Pra Jabatan. PPG Dalam Jabatan diiisi oleh para guru yang telah memiliki jam mengajar. Sedangkan PPG Pra Jabatan merupakan pendidikan untuk calon guru.
Pendidikan khusus untuk tenaga pendidikan itu, kata Made Suartha, memberikan jaminan pasca tamat.
“PPG dalam jabatan begitu lulus akan dapat tunjangan profesi. Sedangkan pra jabatan dipastikan diangkat jadi tenaga ASN di tempat mereka berpraktek,” jelasnya demikian.
Pendidikan ini ditempuh dalam waktu satu tahun atau dua semester. Jumlah SKS yang ditempuh untuk PPG pra jabatan total 38 SKS.
“Data yang kami punya, di UPMI Bali sendiri sudah 102 orang yang sudah diangkat jadi ASN dengan total alumni 604 orang,” jelas Rektor UPMI Bali.
Sementara, UPMI Bali memiliki 7 prodi PPG yakni, Bimbingan Konseling (BK), Bahasa Indonesia, Seni Budaya, Matematika, Biologi, Sejarah dan Ekonomi. (Way)