KORANJURI.COM – Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri, Selasa (07/05/2024), di gedung seni SMAN 1 Purworejo.
Bertema ‘Memajukan Budaya, Menonton Sesuai Usia’, kegiatan sosialisasi diikuti sekitar 100 peserta. Para peserta ini terdiri dari guru dan siswa dari sejumlah SMA/MA/SMK di Purworejo, Dewan Kesenian Purworejo (DKP) serta insan pers.
Menghadirkan dua narasumber, Noorca M Masardi, Ketua Sub Komisi Dialog LSF dan FX. Onie Suprantiyo Ketua Komite Film DKP, secara seremoni, kegiatan sosialisasi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Wasit Diono, S.Sos.
Kegiatan juga dihadiri Ketua LSF yang diwakili Kuat Prihatin, Ketua Sub Komisi Penelitian dan Pengkajian LSF, Rita Sri Hastuti, Ketua Sub Komisi Publikasi LSF selaku moderator, Nur Aziz S.Pd. M.Pd., Kepala SMAN 1 Purworejo selaku tuan rumah serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Secara simbolis, sosialisasi diawali dengan penyerahan cinderamata dari BSF kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala SMAN 1 Purworejo.
Kuat Prihatin, Ketua Sub Komisi Penelitian dan Pengkajian LSF menyebut, tugas LSF selain melakukan penyensoran juga mensosialisasikan ke masyarakat terkait pedoman dan kriteria penyensoran.
Tuhan dari sosialisasi ini, kata Kuat, agar masyarakat cerdas dalam memilih dan memilah tontonan, yang disebut sebagai sensor mandiri. LSF ingin ini menjadi gerakan nasional, dengan target utamanya anak remaja dan sasaran lain, guru dan orang tua.