Cak Nu terpilih sebagai Ketua FGM Purworejo Periode 2024-2028

oleh
Foto bersama Pengurus FGM Kabupaten Purworejo yang baru dengan Ketua dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PDM Purworejo serta ketua FGM sebelumnya - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Wisnu Anggoro atau Cak Nu, guru dari SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo (Esemkapurwa), terpilih secara mufakat menjadi Ketua FGM (Forum Guru Muhammadiyah) Kabupaten Purworejo periode 2024-2028.

Hal itu terungkap dalam Musyawarah dan Reorganisasi Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Purworejo, Jum’at (28/06/2024), bertempat di Esemkapurwa.

Dalam musyawarah dengan agenda utama pemilihan Ketua FGM tersebut, pemilihan dilakukan dengan pembentukan Tim Formatur berjumlah 5 orang. Tim tersebut diambil dari 38 peserta, yang dipilih dengan lima suara terbanyak.

Kelima anggota Tim Formatur ini, Musa Al Fitri (SMP Muhammadiyah Jono, 20 suara), Wisnu Anggoro (SMK Muhammadiyah Purwodadi, 13 suara), Waluyo (SD Muhammadiyah Kutoarjo, 13 suara), Khoirul Maslakhah (SD Muhammadiyah Bayan, 11 suara), Muhammad Syaifudin Zuhri (SD Muhammadiyah Purwodadi, 10 suara) dan KHoirun Nisa (MIM Krendetan, 10 suara).

“Formatur terpilih langsung melaksanakan rapat dengan hasil kesepakatan Ketua Wisnu Anggoro, Wakil Ketua Musa Al Fitri, Sekretaris Waluyo, Wakil Sekretaris Khoirun Nisa, Bendahara Khoirul Maslakhah dan Wakil Bendahara M. Syaifudin Zuhri. Untuk kelengkapan pengurus akan dimusyawarahkan lebih lanjut,” jelas Sumarjo, S.Fil.I., M.Pd., Ketua Panitia penyelenggara di sela kegiatan.

Atas terpilihnya Cak Nu ini, maka dia akan menggantikan Sumarjo, ketua sebelumnya yang telah dua periode menjabat sebagai Ketua FGM Kabupaten Purworejo, yakni periode 2017-2021 dan periode 2021-2024.

Sumarjo menjelaskan, peserta musyawarah adalah perwakilan guru dari Sekolah/Madrasah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Purworejo yang berjumlah 38 peserta. Mereka merupakan perwakilan SD, MI, SMP, SMA, SMK dan SLB di bawah naungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

“Sekolah yang memiliki jumlah guru 10, mengirimkan 1 peserta, 20 guru mengirimkan 2 peserta dan 30 guru mengirimkan 3 peserta,” ujar Sumarjo.

Dia menyampaikan bahwa keberadaan FGM di tingkat daerah berfungsi sebagai partner/tangan kanan Majelis Dikdasmen PNF. Program kerja FGM tidak boleh bertentangan dengan program kerja majelis.

“Saya sudah babat alas FGM di Purworejo selama 7 tahun. Tugas bapak ibu pengurus baru adalah melanjutkan dan menyelesaikan tugas yang belum selesai,” kata Sumarjo.

Musyawarah dan Reorganisasi FGM Purworejo ini juga dihadiri Ketua dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PDM Purworejo. Drs. H. Bunadi, M.M., selaku ketua majelis memberikan sambutan serta arahan sekaligus membuka musyawarah FGM Purworejo.

Dalam sambutannya, Bunadi menyampaikan bahwa Guru Muhammadiyah harus diorganisir dengan baik dan professional. Untuk itu, pengurus FGM Purworejo haruslah orang yang memiliki semangat kerja yang tinggi dan memahami dunia pendidikan serta siap melayani guru-guru Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Purworejo.

“Masih banyak permasalahan guru yang belum terselesaikan. Diantaranya masih ada yang belum bisa masuk dapodik, belum memiliki NUPTK, belum mengikuti PPG dan kesejahteraan guru yang masih harus diperjuangkan,” ujar Bunadi dalam arahannya. (Jon)