KORANJURI.COM – SMK PN2 Purworejo menggelar kegiatan Sosialisasi SMK Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD) Baru tahun 2024, Senin (01/07/2024).
Diikuti semua guru, karyawan dan jajaran Yayasan Pembaharuan, sosialisasi menghadirkan narasumber Kacabdin Pendidikan Wilayah VIII Jateng Maryanto, S.Pd., MSc., dan Pengawas SMK H. Achmad Chamdani, S.Pd., M.Pd.
Dalam kesempatan tersebut, Maryanto mengucapkan selamat kepada SMK PN2 Purworejo yang telah menjalankan amanah untuk menjalankan satu program unggulan dari pemerintah melalui Dirjen Vokasi Kemendikbud Ristek, yaitu menyelenggarakan SMK Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD) Baru tahun 2024.
“Ini tentunya suatu capaian luar biasa yang patut diapresiasi, karena tidak semua sekolah bisa menjalankan program ini. Tentu ini juga membawa tanggungjawab tidak ringan. Artinya semua warga sekolah harus bergotongroyong, bersatu padu untuk mensukseskan SMK PK ini,” ujar Maryanto.
Diantaranya, kata Maryanto, bahwa SMK PK mempunyai janji kinerja 3 tahun yang akan datang lulusannya terserap di industri. Tentu ini sebuah janji yang tidak mudah, tapi janji yang sangat berat untuk diwujudkan.
“Namun tidak ada kata berat jika itu dikerjakan bersama-sama atau ditopang oleh semua warga sekolah,” ungkap Maryanto.
Dikatakan, bahwa SMK PK itu hanya treatment pada satu jurusan, tapi tanggungjawabnya mengikat kepada jurusan-jurusan yang lain di sekolah itu. Meski yang mendapat bantuan hanya satu jurusan, namun jurusan-jurusan lain terikat janji kinerja untuk ikut berkinerja seperti jurusan yang mendapat bantuan itu.
Tujuan SMK PK itu, terang Maryanto, menghasilkan lulusan yang terserap di dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja atau menjadi wirausaha, melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja.
“Serta diharapkan menjadi pusat peningkatan kualitas dan rujukan bagi SMK lainnya,” jelas Maryanto.
Achmad Chamdani menambahkan, dalam SMK PK, guru harus mempunyai motivasi yang tinggi dan growth mindset yang bagus. Setelah PK selesai harus ada perubahan baik guru, siswa dan sarprasnya.
“Dan bisa menjadi rujukan dengan SMK lain yang belum PK,” kata Achmad Chamdani.
Kepala SMK PN2 Purworejo Rakhmi Widayati, S.Sos., M.Pd., berharap, dengan adanya sosialisasi ini semua warga sekolah memiliki pemahaman yang sama terhadap program SMK PK dan implementasinya adalah pada perubahan pada proses pembelajaran agar target lulusan terserap DUDI 100 persen.
“Anggaran yang dikucurkan pemerintah dalam program ini, untuk peningkatan kualitas SDM baik siswa maupun guru, penambahan peralatan praktek dan redesain gedung Teaching Factory,” pungkas Rakhmi. (Jon)