Melalui Pesantren Ramadhan, SMPN 29 Purworejo Bentuk Siswa Berkarakter Santri

oleh
Siswa tengah melaksanakan kegiatan tadarusan 30 juz yang harus selesai selama dua hari selama Pesantren Ramadhan - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Mengisi kegiatan selama bulan Ramadhan 1445 H, SMPN 29 Purworejo yang berada di Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo menggelar kegiatan Pesantren Ramadhan.

Diikuti semua siswa, kegiatan Pesantren Ramadhan berlangsung selama 10 hari, sejak Senin (18/03/2023) hingga Kamis (28/03/2023).

Estu Widiana Kasih, M.Pd., Waka Kesiswaan SMPN 29 Purworejo menjelaskan, meski Pesantren Ramadhan merupakan kegiatan rutin tahunan setiap bulan Ramadhan, namun pelaksanaan tahun ini berbeda dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun sebelumnya, sebut Estu, pelaksanaannya masih sangat konvensional berbentuk blok yang dilakukan secara bersama-sama. Ada kalanya jika tak ditunggui, anak seperti tak serius dalam mengikuti kegiatan.

Salah satu kegiatan dalam Pesantren Ramadhan di SMPN 29 Purworejo – foto: Koranjuri.com

“Tahun ini dibuat secara bertahap tidak secara blok. Dimulai sejak Senin (18/03/2024), setiap kelas akan mendapat dua hari untuk Pesantren Ramadhan, yang diawali dari kelas 7A, 8A dan 9A. Begitu seterusnya hingga semua kelas mengikutinya sesuai jadwal,” jelas Estu, Jum’at (22/03/2024).

Dalam Pesantren Ramadhan ini, siswa melaksanakan kegiatan tadarusan 30 juz yang harus selesai selama dua hari, hafalan Al Qur’an, setor hafalan dan mendengarkan tausiyah dari kyai atau ustadz/ustadzah sekitar sekolah. Wali kelas masing-masing mengawasi kegiatan ini.

“Kelas yang tidak ada jadwal Pesantren Ramadhan pelajaran seperti biasa,” kata Estu.

Menurutnya, ketika diadakan pengajian secara besar atau bersama-sama dinilai kurang efektif, karena kadang anak tidak fokus. Namun jika pesertanya hanya tiga kelas, selain bisa fokus, anak-anak merasa lebih dekat dengan kyainya sehingga bisa tanya jawab tanpa ada rasa canggung.

Diharapkan oleh Estu, ada perubahan karakter atau perilaku siswa menjadi lebih baik dengan kegiatan Pesantren Ramadhan ini. Yakni memiliki karakter santri serta menunjukkan profil pelajar Pancasila, khususnya Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME.

Seorang santri, terang Estu, tidak hanya dituntut untuk belajar dan memahami apa yang sudah diajarkan. Namun mereka juga dituntut untuk berakhlak mulia sehingga menjadi orang yang mampu bersikap sopan santun di manapun berada.

“Sopan santun merupakan karakter positif dalam diri seorang santri yang patut diteladani,” kata Estu.

Sebagai puncak dari kegiatan selama bulan Ramadhan, pada Sabtu (06/04/2023) akan ada Khotmil Qur’an yang diikuti semua siswa, mendengarkan tausiyah, penobatan Santri Teladan serta berbagi kado lebaran bagi anak-anak yang kurang mampu dan yatim piatu.

“Salah satu penilaian Santri Teladan ini, siswa siswi peserta Pesantren Ramadhan yang menyetorkan ayat hafalan paling banyak,” ungkap Estu.

Kepala SMPN 29 Purworejo, Hidayat Nurhamid, M.Pd., mengungkapkan, selain Pesantren Ramadhan, selama bulan Ramadhan juga ada kegiatan berbagi takjil serta zakat fitrah. Grup rebana An Nada SMPN 29 Purworejo, peraih juara 1 MAPSI tingkat kabupaten tahun 2023 juga mengisi kegiatan Romantik Ramadhan di Amphiteater alun-alun Purworejo pada Rabu (20/03/2023) lalu.

“Dengan Pesantren Ramadhan, maka akan terbentuk akhlak siswa yang baik, jiwa Islaminya muncul dan bisa menjiwai. Dengan menjiwai, maka akan memberikan kontrol dalam perilaku kehidupan sehari-hari,” pungkas Hidayat. (Jon)