KORANJURI.COM – SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo di Purworejo siap mengembangkan pembelajaran konversi motor berbahan bakar fosil menjadi motor listrik melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PLN dan PLN Icon Plus.
Hal itu ditandai dengan kerjasama yang dikemas dalam kegiatan bertajuk “Penguatan Kompetensi Pengembangan Pembelajaran Konversi Motor Listrik – TJSL Kolaborasi SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo bersama PLN dan PLN Icon Plus” bertema “Edukasi Ekosistem Green Energy”, Rabu (03/12/2025).
Artika Hadi Wibaya, Manajer UP 3 Magelang, menyebutkan bahwa tindak lanjut dari kerjasama ini dengan mengadakan pelatihan konversi motor listrik kepada guru dan murid SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
“Kegiatan hari ini adalah wujud dari tanggung jawab PLN sebagai salah satu BUMN untuk memberikan bantuan TJSL,” jelas Artika Hadi, di sela kegiatan.
Kerjasama ini, menurut Artika Hadi, dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa energi fosil pada akhirnya akan habis. Oleh karena itu, diperlukan langkah nyata untuk mencari alternatif.
“Karena energi listrik bisa dibangkitkan dari energi terbarukan melalui PLTA, PLTB, dan PLTP,” tambahnya.
Dikatakan, kerja sama antara PLN, PLN Icon Plus, dan SMK Sawunggalih Kutoarjo sudah terjalin sejak 2023, dan program konversi motor listrik ini baru dimulai tahun ini.
“Selain dukungan di dunia pendidikan, PLN juga telah menyiapkan infrastruktur charging unit di kantor PLN dan sepanjang tol Trans Jawa untuk mendukung program konversi nasional,” terang Artika Hadi.
Artika Hadi berharap, kerja sama ini akan membuka paradigma baru masyarakat luas mengenai energi alternatif, mendukung program konversi pemerintah, dan pada akhirnya, mengurangi emisi serta ketergantungan terhadap energi fosil.
Maryanto, Kacabdin Pendidikan Wilayah VIII Jateng yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo.
Ia menilai konversi motor listrik adalah langkah strategis dalam menyiapkan lulusan menghadapi perubahan teknologi dan menyambut energi hijau.
“BBM bahan fosil pada saatnya akan habis, maka harus dimunculkan alternatif energi baru terbarukan, antara lain energi listrik. Maka konversi ke motor listrik sebagai langkah tepat dalam menyiapkan SDM yang adaptif terhadap perubahan,” kata Maryanto.
Kepala SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, Tri Yulianto, mengungkapkan bahwa tantangan SMK ke depan adalah memperbanyak kerja sama dengan industri.
“Salah satunya untuk jurusan TKJ dengan PLN Icon Plus dan sekarang dikembangkan lagi dari kerjasama ini untuk jurusan TBSM dengan konversi motor listrik,” ungkap Tri Yulianto.
Menurutnya, tindak lanjut dari kolaborasi ini, proses pembelajaran di jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) akan dikembangkan sebagai sarana praktik motor listrik. Pihak PLN dan PLN Icon Plus berkomitmen untuk memberikan pelatihan konversi motor listrik ini secara terus menerus dan berkelanjutan.
Kerja sama ini secara simbolis ditandai dengan penyerahan motor listrik dari PLN dan PLN Icon Plus yang diwakili oleh Artika Hadi Wibaya kepada Kepala SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, Tri Yulianto, pada Rabu (03/12/2024) di aula setempat.
Acara ini turut dihadiri oleh Yohanes Desmon Rendi Pratama (Manajer Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Icon Plus), Arifin Zuhri (Manajer PLN Purworejo), Kacabdin Pendidikan Wilayah VIII Jateng Maryanto, pengawas SMK H. Achmad Chamdani dan H. Bani Mustofa, jajaran komite, serta sejumlah tamu undangan lainnya. (Jon)





