KORANJURI.COM – Mengakhiri kegiatan Ramadhan, SMK Kesehatan Purworejo menggelar kegiatan Buka Bersama dan Doa Bersama, Kamis (04/04/2024) sore.
Kegiatan ini diikuti keluarga besar SMK Kesehatan Purworejo, dari guru, karyawan, pengurus Yayasan Bina Tani Bagelen serta warga sekitar.
Mewakili kepala sekolah, Waka Kurikulum Setiawan Adi Nugroho, M.Pd.Gr.,menyebut, acara buka bersama bertujuan untuk menjalin silaturahmi. Dengan bersilaturahmi, akan memperkuat keberadaan sekolah.
“Kita undang warga sekitar, karena mereka juga bagian dari sekolah. Dengan silaturahmi ini, menjadikan warga juga ikut merasa memiliki sekolah ini dan turut menjaganya,” ujar Setiawan.
Doa bersama digelar, kata Setiawan, untuk kesuksesan SMK Kesehatan Purworejo, PPDB dan seluruh civitas akademika selalu diberikan kesehatan dan tetap terjaga kebersamaannya.
“Sebelum bukber dan doa bersama, diawali dengan kegiatan bagi-bagi Takjil,” terang Setiawan, didampingi Fauziah Rahmawati, M.Pd., koordinator kegiatan bagi-bagi Takjil.
Fauziah menambahkan, adanya kegiatan bagi-bagi Takjil dimulai dengan penggalangan dana dari siswa dan bapak ibu guru sejak dua minggu sebelumnya. Lokasi pembagian takjil ini berada di 6 lokasi di Purworejo, yakni di perempatan Cangkrep, lampu merah Don Bosco, lampu merah kolam renang Artha Tirta, RS Panti Waluyo, lampu merah Lengkong dan satu tim mobile di wilayah kota Purworejo.
“Takjil ini berupa nasi dan snack dengan jumlah mencapai 300 an. Yang membagi anak-anak dari organisasi sekolah, seperti OSIS, PMR, Dewan Ambalan dan Rohis dengan jumlah 40 siswa,” jelas Fauziah.
Tujuan diadakannya bagi-bagi Takjil, menurut Fauziah, untuk memupuk rasa solidaritas siswa supaya mereka lebih peduli kepada sesama. Karena mumpung masih bulan Ramadhan, supaya anak biasa untuk bersedekah agar pahalanya berlipat ganda.
Fauziah juga mengungkapkan, selama bulan Ramadhan 1445 H, juga ada kegiatan pesantren kilat yang diikuti siswa kelas X selama tiga hari, dari Senin (01/04/2024) hingga Rabu (03/04/2024).
Selama kegiatan pesantren kilat, siswa mendapatkan beberapa materi terkait keagamaan. Pemateri hari pertama dari Kemenag. Hari kedua membuat kaligrafi dan hari ketiga hafalan doa dan ayat Al Qur’an, dengan pemateri dari internal.
“Tujuan pesantren kilat untuk menambah pengetahuan anak tentang agama, karena materi yang disampaikan tidak ada di kurikulum. Kegiatan ini diadakan untuk lebih menghidupkan bulan Ramadhan,” pungkas Fauziah. (Jon)