Di Hadapan MGBK SMP, Kepala SMK Kesehatan Purworejo Ungkap Pendidikan Karakter Kunci Sukses Masa Depan Siswa

oleh
Jalannya kegiatan seminar 'Telaah Kritis 6 Program Prioritas Kemendiknasmen RI tentang Peningkatan Kompetensi Guru BK dan Guru Agama', Selasa (04/02/2025), yang diinisiasi MGBK SMP Purworejo - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) SMP Kabupaten Purworejo, menggelar kegiatan seminar ‘Telaah Kritis 6 Program Prioritas Kemendiknasmen RI tentang Peningkatan Kompetensi Guru BK dan Guru Agama’.

Berlangsung Selasa (04/02/2025), di Graha Siola RM Dargo Pangen, kegiatan seminar menghadirkan narasumber Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd. Dibuka oleh Ketua MKKS SMP Kabupaten Purworejo Sutarto, M.Pd., seminar diikuti oleh sekitar 60 peserta.

Dihadapan para peserta yang didominasi guru BK SMP negeri dan swasta, Nuryadin menyampaikan kiat-kiat sukses dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah. Dimana dalam pendidikan karakter ini, peran terbesar ada pada guru BK dan guru agama.

“Dan kunci sukses masa depan siswa, salah satunya pada pendidikan karakter ini, karena membantu membentuk pribadi yang bermoral dan disiplin.” ungkap Nuryadin pada kesempatan tersebut.

Keberhasilannya dalam pendidikan karakter inilah yang menjadikan SMK Kesehatan Purworejo mengalami perkembangan yang signifikan, dengan jumlah siswa yang terus meningkat tiap tahunnya.

Tak pelit membagi pengalaman dan ilmunya, pada kesempatan tersebut Nuryadin juga sharing dengan para peserta, terkait dengan pengembangan sekolah, dari awal berdiri hingga sampai saat ini menjadi sekolah unggulan.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dampaknya pada peningkatan jumlah atau animo lulusan SMP yang melanjutkan ke SMK Kesehatan Purworejo,” ujar Nuryadin, di sela kegiatan.

Dirinya juga berharap, kerjasama antara SMK Kesehatan Purworejo dengan MGBK SMP ini akan tetap berlanjut paling tidak setahun sekali.

Sugeng Subagyo, S.Pd., M.Si., Ketua MGBK SMP Kabupaten Purworejo menyebut, jalinan kerjasama antara SMK Kesehatan Purworejo dengan MGBK ini, sudah menjadi agenda tahunan.

“Utamanya tentang penyaluran bakat dan minat ke bidang kesehatan. Tidak dipungkiri bahwa anak-anak kami banyak yang melanjutkan ke kesehatan, khususnya SMK Kesehatan Purworejo,” ungkap Sugeng.

Bak gayung bersambut, kata Sugeng, terkait 6 program prioritas Kemendiknasmen RI, utamanya pada prioritas pertama tentang penguatan pendidikan karakter, dimana bahwa di SMK Kesehatan Purworejo garda terdepan itu pada BK dan guru Agama dalam hal pembentukan karakter.

Dia berharap, para guru BK ini tetap difasilitasi untuk tahun-tahun yang akan datang supaya bakat minat anak-anak SMP bisa tersalurkan, tentunya dengan materi-materi yang berbeda untuk tahun kedepannya.

“Narasumber mengulas lebih ke pendidikan karakter dimana BK dan guru agama berperan penting dalam pembentukan karakter,” ungkap Sugeng.

Menurut Sugeng, banyak siswa SMK Kesehatan Purworejo yang sudah berhasil kuliah, baik di negeri atau swasta. Hingga saat ini hanya UI (Universitas Indonesia) yang belum dimasuki SMK Kesehatan Purworejo.

“Harapannya semoga guru BK semakin bersinergi dalam mengemban tugasnya sekolah, utamanya dalam pendampingan pendidikan karakter anak,” kata Sugeng.

Sebagai Ketua MKKS SMP, Sutarto sangat mendukung adanya kegiatan seminar ini, hasil kerjasama antara SMK Kesehatan Purworejo dengan MGBK ini.

Paling tidak, kata Sutarto, dengan kegiatan ini akan meningkatkan peran dan kompetensi guru BK di sekolah yaitu mendampingi anak-anak dalam mengembangkan potensinya juga mendampingi anak-anak dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

“Karena bagaimanapun juga kegiatan ini tadi mengungkap tentang 6 prioritas program Kemendiknasmen RI, yang diutamakan adalah bagaimana guru BK dan guru agama dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa,” pungkas Sutarto.

Berikut 6 program Prioritas Kemendiknasmen RI di dunia pendidikan

Penguatan pendidikan karakter,
Wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan, Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru, Penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi, Pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan Pembangunan bahasa dan sastra. (Jon)