KORANJURI.COM – SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo (Esemkapurwa) menggelar kegiatan Expo Teaching Factory (TeFa), Selasa (24/12/2024).
Secara seremoni, Expo TeFa Esemkapurwa dibuka oleh Kacabdin Pendidikan Wilayah VIII Jateng, Maryanto, S.Pd., M.Sc., yang ditandai dengan pemukulan gong dan penerbangan balon.
Pembukaan Expo TeFa Esemkapurwa juga dihadiri Dr Nuryadin Eko Raharjo dari UNY selaku perwakilan Kementrian Pendidikan, Ketua PDM Purworejo, Ketua PCM Purwodadi, jajaran Forkopimca Purwodadi, Kepala SMK jejaring dan guru, Ketua MKKS SMK, kepala amal usaha Muhammadiyah, perwakilan perguruan tinggi dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Maryanto menyampaikan, bahwa tantangan dunia pendidikan SMK kedepan tidaklah ringan. Tujuan pemerintah mendirikan SMK untuk menciptakan calon tenaga kerja tingkat menengah yang profesional, kompeten sesuai jurusannya.
Maka, kata Maryanto, hadirlah teaching factory, yakni pembelajaran model pabrik. Model pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah sehingga sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industri.
“TeFa membentuk karakter budaya industri pada semua peserta didik,” ujar Maryanto.
Dr Nuryadin Eko Raharjo dari UNY selaku Perwakilan dari Kementerian Pendidikan mengucapkan selamat atas keberhasilan Esemkapurwa Purworejo dalam menjalankan banyak TeFa pengimbasan sampai ke tahap expo.
“Tidak diragukan lagi keberhasilan Esemkapurwa Purworejo ini,” kata Nuryadin.
Usai pembukaan Expo TeFa, Kacabdin Pendidikan Wilayah VIII Jateng bersama sejumlah tamu undangan meninjau bengkel TeFa yang dimiliki Esemka dengan produknya masing-masing.
Di sela kegiatan, Sumarjo, S. Fil. I, M.Pd., selaku Kepala Esemkapurwa Purworejo menjelaskan, bahwa Expo atau pemeran yang digelarnya itu, dalam rangka Teaching Factory.
Itu, kata Sumarjo, merupakan kegiatan penutup setelah Esemkapurwa mengimbaskan pembelajaran model Teaching Factory atau pembelajaran berbasis industri kepada sekolah-sekolah jejaring.
“Yang ditampilkan adalah produk-produk Teaching Factory, baik itu jasa maupun produk. Karena yang diunggulkan adalah otomotif, maka ada bengkel mobil dan bengkel motor,” ungkap Sumarjo.
Untuk produk, pada jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) adalah cetak mug dan kaos, yang berbasis jual beli atau jasa pada digital marketing. Produk lain dari otomotif adalah oli nabati hydro carbon bernama Quintech, penghemat BBM dan motor listrik dan mobil listrik.
Untuk memeriahkan Expo Teaching Factory ini, kata Sumarjo, ada servis murah mobil, yakni hanya Rp 200 ribu untuk general check up dengan mekanik langsung didampingi dari Mitsubishi. Untuk motor, servis ringan hanya Rp 30 ribu. Jika mau memakai oli Quintech produksi Esemkapurwa, maka olinya gratis.
“Untuk servis mobil dibatasi 11 dan terpenuhi. Untuk motor, dari target 25, sudah antri melebihi,” ujar Sumarjo.
Kaitannya dengan pengimbasan, terang Sumarjo, dari 4 sekolah binaan, yakni SMK ii Kutoarjo, SMK Patriot Pituruh, SMK PMB Kutoarjo dan SMK HKTI Kutoarjo,
Alhamdulillah dua SMK Binaan Esemkapurwa, yakni SMK PMB Kutoarjo dan SMK Patriot Pituruh, sudah muncul konsentrasi keahlian baru.
Di SMK PMB, yang tadinya hanya jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) saja, sekarang sudah ada TSM (Teknik Sepeda Motor). Untuk SMK Patriot, meski sudah memiliki banyak jurusan, namun juga membuka jurusan baru TSM juga. Ijin keduanya sudah keluar dan di tahun pelajaran baru mendatang sudah menerima siswa baru.
“Alhamdulillah, minimal semangat Esemkapurwa sudah tertularkan,” pungkas Sumarjo sambil menyebut, bahwa kegiatan Expo TeFa ini juga disponsori oleh Mitsubishi, Yamaha, Smart Digital Marketing, Kutoarjo Digital Marketing dan Telkomsel. (Jon)