Salurkan Alumni Kerja ke Jepang, STIKes Pemkab Purworejo Teken MoU dengan LPK Mayabi dan J Human Network

oleh
Foto bersama usai penandatanganan MoU antara STIKes Pemkab Purworejo, LPK Mayabi dan J Human Network - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Untuk menyalurkan alumninya bekerja ke Jepang, STIKes Pemkab Purworejo menjalin kerjasama dengan LPK Mayabi (Mau Yakin Bisa) dan J Human Network (Jepang).

Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara ketiganya, Kamis (21/11/2024). Penandatanganan dilakukan oleh Ketua STIKes Pemkab Purworejo Wahidin, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Mokhamad Faojan Hidayatulloh dari LPK Mau Yakin Bisa dan Koki Fujiwara dari J Human Network (Jepang).

Wakil Ketua 3 STIKes Pemkab Purworejo bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Mugihartadi, S.Kep., Ns.,M.Kep., menjelaskan, bahwa kerjasama tersebut merupakan pemantapan dari kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya.

“Perjanjian ini mengenai magang internasional, pertukaran pendidikan, budaya, dan akademik,” jelas Mugi, Selasa (26/11/2024).

Karena disadari, kata Mugi, bahwa magang, pertukaran budaya, dan pertukaran akademik dan pendidikan memberikan kontribusi dan manfaat terhadap pengembangan pertukaran internasional antara Jepang dan Indonesia.

Tindaklanjut dari kerjasama ini, menurut Mugi, dari pihak pertama (STIKes Pemkab Purworejo-Indonesia), pihak kedua (LPK Mau Yakin Bisa) dan pihak ketiga (J Human Network-Jepang), akan melaksanakan kegiatan mengenai pertukaran pendidikan, budaya dan akademik dengan pertukaran tenaga pengajar dan peneliti, pelatihan keperawatan gaya Jepang melalui magang internasional, pelatihan karyawan gaya Jepang.

“Dan kegiatan lainnya yang disetujui oleh para pihak. Semua kegiatan di atas dilakukan setelah berdiskusi dan saling memberikan informasi antara penanggung jawab diantara para pihak yang bersangkutan,” terang Mugi.

Perjanjian tersebut, sebut Mugi, mulai berlaku pada tanggal 21 November 2024 dan berlaku selama lima tahun kedepan. Perjanjian ini dapat diubah sesuai dengan kesepakatan para pihak / kesepakatan bersama.

Perjanjian ini disusun dalam tiga salinan, dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama. Setiap pihak akan menyimpan satu salinan.

“Dari adanya MoU ini, sudah ada 4 nakes alumni STIKes Pemkab Purworejo yang bekerja di Jepang, dua laki-laki dan dua perempuan. Yang perempuan bekerja pada perawatan anak dengan berkebutuhan khusus dan nakes laki-laki di perawatan lansia,” ujar Mugi.

Tujuan dari MoU untuk pelatihan tenaga keperawatan ke Jepang, untuk menambah pengalaman mahasiswa sebelum bekerja dengan mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan pemahaman terkait budaya kerja di Jepang.

Diungkapkan, bahwa animo Mahasiswa STIKes Pemkab Purworejo untuk bekerja ke Jepang, dari 100 an mahasiswa yang berminat antara 10 hingga 20 persen. Minimnya minat kerja di Jepang ini karena faktor budaya, nggak mau jauh dari orangtua.

Untuk merubah mindset ini, dari STIKes Pemkab Purworejo memiliki UKM (unit kegiatan mahasiswa) International Corner, dimana di UKM ini diperkenalkan terkait dengan informasi dan peluang-peluang kerja di luar negeri, seperti Jepang, Arab Saudi dan Jerman, sehingga harapannya melalui UKM ini mereka tertarik untuk bekerja ke luar negeri.

“Untuk diketahui, penghargaan perawat di Indonesia jika dibandingkan luar negeri, lebih baik yang di luar negeri,” pungkas Mugi. (Jon)