SMK Kesehatan Purworejo Gelar Workshop Tracer Study, Ini Tujuannya

oleh
Pelaksanaan Workshop Tracer Study di SMK Kesehatan Purworejo, Sabtu (21/09/2024) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK Kesehatan Purworejo menggelar kegiatan Workshop Tracer Study atau penelusuran lulusan, Sabtu (21/09/2024).

Diikuti semua alumni 2024 sebanyak 140 an siswa, workshop menghadirkan dua narasumber, Kepala Dinperintransnaker Purworejo Sukmo Widi Harwanto, S.H., M.H., dan Supri Widianto, S.Pd., dari SMKN 8 Purworejo.

Dalam paparannya Sukmo Widi Harwanto menyampaikan tentang peluang kerja di Jateng-DIY, cara membuat kartu kuning, bagaimana peluang kerja lulusan SMK Kesehatan Purworejo serta terkait program magang ke Jepang.

“SMK Kesehatan Purworejo siap pakai dalam rekrutmen tenaga kerja di Kabupaten Purworejo dalam rangka menekan angka pengangguran terbuka,” ujar Sukmo.

Disampaikan, bahwa untuk rekrutmen CPNS atau P3K diutamakan untuk tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Dalam hal ini SMK Kesehatan Purworejo berkontribusi cukup baik,” kata Sukmo.

Narasumber kedua, Supri Widianto, S.Pd., dari SMKN 8 Purworejo menyampaikan materi tentang Tracer Study. Peserta diajari cara mengisi link Tracer di Kemendikbud, yang diisi apa saja

Dewi Setya, S.Pd., pj Tracer Study mengungkapkan, bahwa dari hasil Tracer Study untuk SMK Kesehatan Purworejo, pengisiannya sudah mencapai 95 persen dan saat ini berada di peringkat 9 dari sekitar 40 SMK negeri dan swasta se Purworejo.

“Untuk Kabupaten Purworejo secara keseluruhan peringkatnya juga menurun. Dihimbau siswa untuk mengisi Tracer Study agar terjadi peningkatan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi,” harap Dewi.

Disampaikan, dengan adanya workshop ini target Tracer terpenuhi sehingga terjadi peningkatan. Purworejo tahun sebelumnya masih berada di peringkat rendah karena capaiannya belum 50 persen untuk tingkat Jateng.

Atas terlaksananya workshop ini, Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., menyambut baik. Selain memberikan wawasan, pihak sekolah juga mengetahui berapa alumni yang terserap di dunia kerja yang linier maupun tidak liner.

“Ini penting banget buat skolah untuk evaluasi kurikulum dan proses mengajar terkait materi-materi sehingga nanti kita jadi ngerti apa sih yang dibutuhkan DUDI pemakai kita. Sehingga sekolah harus menyikapinya supaya terjadi link and match antara sekolah dengan industri,” pungkas Nuryadin.