SMPN 1 Pangkajene Sulawesi Selatan Studi Tiru ke SMPN 1 Purworejo untuk Pengelolaan Marching Band

oleh
Foto bersama dalam kegiatan studi tiru SMPN 1 Pangkajene ke SMPN 1 Purworejo - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMPN 1 Pangkajene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, melakukan studi banding atau studi tiru terkait pengelolaan atau manajemen marching band (MB) ke SMPN 1 Purworejo, Rabu (20/11/2024).

Dalam studi tiru ini, delegasi dari SMPN 1 Pangkajene beranggotakan 12 orang, terdiri dari kepala sekolah, 3 orang guru ekstrakurikuler dan pelatih serta 8 orang pemain marching band. Rombongan ini dipimpin Kepala SMPN 1 Pangkajene, Dr. Mansyur, S.Pd., M.Pd.

Dalam studi tiru ini, rombongan dari SMPN 1 Pangkajene disambut Koordinator Pengawas Sunaryo M.Pd., dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, jajaran komite, manajer MB Gita Bahana Spensa Budi Agung Nugroho serta koordinator pelatih, Oky.

Kepala SMPN 1 Purworejo Tuwuh Sutrisno, S.Pd., M.M.Pd., menyebut, tujuan dari studi tiru tersebut, selain untuk mengetahui cara pengelolaan Marching Band SMPN 1 Purworejo bernama Gita Bahana Spensa, juga untuk mempelajari seperti apa pola latihannya dan usaha-usaha yang dilakukan dalam menghadapi lomba.

“Alhamdulillah studi tiru berjalan lancar,” ujar Tuwuh, Kamis (21/11/2024).

Dari studi tiru tersebut terungkap, hambatan yang terjadi di SMPN 1 Pangkajene, meski punya peralatan marching band lengkap dari bantuan Pemda setempat sebanyak dua set, tapi tak punya pelatih. Mereka sudah mencari pelatih melalui kerjasama dengan SMA/SMK yang ada, namun hasilnya kurang maksimal.

Dari pihak sekolah akhirnya mencari referensi melalui internet, baik melalui YouTube maupun berita-berita di media, hingga akhirnya muncul nama SMPN 1 Purworejo yang telah berhasil membawa marching band nya bernama Gita Bahana Spensa meraih juara umum dua kali pada kompetisi marching band Piala Raja Hamengkubuwono X tahun 2023 dan 2024.

“Sebelum meraih juara umum, marching band Gita Bahana Spensa pernah juara 1 atau juara 2,” jelas Tuwuh.

Disampaikan, bahwa SMPN 1 Pangkajene merupakan sekolah penggerak dengan kelas besar sebanyak 33 kelas. Mereka kagum dengan SMPN 1 Purworejo, dimana di awal kedatangannya, delegasi dari SMPN 1 Pangkajene ini sudah disambut dengan tradisi penyambutan tamu, yakni dengan pementasan tarian dan langsung melihat penampilan MB Gita Bahana Spensa.

Usai penampilan, 8 orang pemain marching band delegasi SMPN 1 Pangkajene yang merupakan bagian dari rombongan, berbaur dengan pemain marching band Gita Bahana Spensa sesuai peralatan yang dipegang masing-masing.

Misal, yang pemain CG (Colour Guard) bergabung dengan CG, pemain pianika bergabung dengan pemain pianika, yang Field Commander bergabung dengan Field Commander. Mereka bertanya-tanya seputar alat yang dipegang masing-masing dan minta dilatih.

Pada kesempatan tersebut, Tuwuh menceritakan sejarah marching band Gita Bahana Spensa, dari pola latihannya, upaya yang dilakukan saat menghadapi lomba dan kejuaraan yang pernah diikuti. Untuk teknik pola latihan secara detil dijelaskan oleh Oky selaku koordinator pelatih dan terkait manajemen pengelolaannya oleh manajer MB Gita Bahana Spensa Budi Agung Nugroho.

Dari hasil studi tiru ini, menurut Tuwuh, dari SMPN 1 Pangkajene sepakat meniru pola yang sudah dijalankan SMPN 1 Purworejo. Kemungkinan karena untuk studi banding itu membutuhkan biaya besar, mereka sepakat untuk mendatangkan Pelatih dari Jawa (SMPN 1 Purworejo).

“Dari komunikasi dengan pelatih, kemungkinan pas liburan pelatih SMPN 1 Purworejo akan melatih ke SMPN 1 Pangkajene. Atau pelatih SMPN 1 mencarikan pelatih untuk melatih di SMPN 1 Pangkajene,” ungkap Tuwuh.

Harapannya dengan studi tiru ini, kata Tuwuh, karena sebelumnya juga ada studi banding dari Bogor, dapat semakin memotivasi siswa untuk betul-betul mencintai marching band dan mengembangkannya karena sudah menjadi branding SMPN 1 Purworejo.

Di akhir kegiatan studi tiru dilakukan pemberian cinderamata dari kedua belah pihak dan foto bersama. (Jon)