KORANJURI.COM – SMK Batik Purworejo menggelar kegiatan Pelatihan Podcast, Sabtu (22/02/2025). Diikuti oleh 74 peserta, yang didominasi siswa kelas XI dari jurusan Manajemen Perkantoran (MP) serta perwakilan dari semua jurusan, yakni, TKJT, PPLG, BD dan AKL, pelatihan menghadirkan narasumber Nizar Miftah Al Hasan dari CV Cipta Media Sejahtera Yogyakarta.
Bertema ‘Mengasah Keterampilan Berkomunikasi dan Teknologi Digital Melalui Podcast’, pelatihan dibuka oleh Kepala SMK Batik Purworejo Yati Dwi Puspita Adi, S.Pd.
Dalam sambutannya, Pipit, panggilan akrab Kepala SMK Batik Purworejo menyebut, kegiatan ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan komunikasi yang efektif, tetapi juga memperkenalkan mereka pada perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.
“Saya berharap para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk mengembangkan kreativitas dan meningkatkan kualitas komunikasi mereka. Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal dalam mencetak generasi yang lebih siap menghadapi tantangan di era digital,” ujar Pipit.
Di sela kegiatan, Andik, dari bagian Bisnis Development CV Cipta Media Sejahtera menjelaskan, dalam pelatihan tersebut materi disampaikan secara teori dan praktek, meliputi tentang pengenalan apa itu Podcast, mengarahnya bisa kemana saja, produksi Podcast itu apakah cuma bisa pakai equipment yang mahal saja atau bisa memakai alat seadanya saja, serta proses editingnya bagaimana.
Rivaldi, selaku Produksi Manajer saat mendampingi Andik mengungkapkan, dalam teknis podcast ada beberapa tataran untuk ukuran tingkat kesulitannya, dari middle, high atau low. Tingkat kesulitan di middle atau low menurut Rivaldi, tidaklah terlalu sulit dalam teknis dan lainnya.
“Karena intinya dari podcast adalah suara. Jadi dengan media apapun yang bisa merekam suara, esensinya sudah masuk dalam podcast,” jelas Rivaldi.
Disampaikan, bahwa pengertian Podcast secara umum untuk saat ini adalah siaran, yakni rekaman audio atau video yang dapat diunduh atau ditonton secara daring.
Sebagai pemula, untuk anak-anak SMK Batik Purworejo adalah pengenalan alat-alat atau equipment yang bisa digunakan. Yakni dari alat-alat sederhana, meningkat ke tingkat yang lebih sulit atau tinggi.
“Yang paling sederhana adalah memakai handphone. Karena dari smartphone saat ini sudah canggih, membuat podcast sangatlah mudah,” kata Rivaldi.
Andik menambahkan, karena materi untuk siswa, maka dalam hal ini pada tahap awal siswa dituntut untuk bisa membuat podcast sesuai materi pelajaran. Kalau nanti public speaknya terlatih, cara bertanya dan emosinya sudah stabil, baru bisa dinaikkan ke tingkat profesional.
Harapannya, kata Andik, dengan ini siswa bisa lebih berani. Karena dari pengalaman, banyak siswa yang merasa minder atau malu. Padahal sebenarnya podcast itu sarana untuk memberanikan diri dalam bertanya ataupun menjawab.
“Sebenarnya output untuk utamanya siswa itu itu dulu. Kalau dia sudah berani bertanya atau menjawab Insya Allah kedepan untuk di dunia kerja lebih gampang,” terang Andik.
Terpisah, Henie Kurniawati, S.Pd., guru PKK (Produk Kreatif Kewirausahaan) kelas XII menjelaskan, topik dari kegiatan tersebut tentang pengelolaan event. Meski temanya bersifat umum, yakni Mengasah Keterampilan Berkomunikasi dan Teknologi Digital Melalui Podcast, namun tema itu berkaitan dengan jurusan Manajemen Perkantoran khususnya kaitannya dengan komunikasi.
“Diharapkan anak bisa mengelola event yang relevan dengan era sekarang,” ungkap Henie.
Dipilihnya Podcast, menurut Henie, kaitannya dengan komunikasi anak-anak bisa mengasah ketrampilan komunikasi. Karena di jurusan Manajemen Perkantoran ada materi bagaimana berkomunikasi yang baik, etikanya bagaimana dan segala macam kaitannya dengan komunikasi.
“Peserta mayoritas jurusan Manajemen Perkantoran kelas XI, tujuannya untuk regenerasi karena sekolah ada rencana untuk merintis adanya Podcast,” terang Henie, didampingi Titi Wijayanti, S.Pd., ketua jurusan manajemen Perkantoran
Selain adanya pelatihan Podcast, pada kesempatan tersebut juga digelar praktek kewirausahaan dengan Bazaar Food Festival yang diikuti 35 siswa kelas XII dari jurusan akuntansi. Mereka yang terbagi menjadi 8 kelompok membuka stand-stand, membuat dan mengemas produk yang dipasarkan.
Buyung Purwantini, S.E., guru PKK kompetensi keahlian Akuntansi menjelaskan, siswa kelas XII dari jurusan Akuntansi tengah melakukan ujian praktek untuk PKK. Dengan praktek kewirausahaan yang juga terbuka untuk umum ini siswa diharapkan bisa membuat produk dari bahan baku hingga siapa dijual.
“Setelah penjualan selesai siswa diharapkan bisa membuat laporan keuangan dari hasil penjualan tersebut sesuai real yang ada. Sebelum praktek juga siswa diwajibkan membuat proposal yang berisi produk apa yang mau dibuat dan berapa anggarannya,” jelas Buyung Purwantini.
Waka Humas SMK Batik Purworejo Sesantiningsih, S.Pd., yang akrab disapa Santi juga menambahkan, selain dari jurusan akuntansi, untuk kelas XII jurusan lain juga tengah melaksanakan ujian praktek PKK.
Ujian PKK pada jurusan Bisnis Digital, Praktik Beauty Class dengan fokus Make Up SPG, harapannya anak harus paham bagaimana memoles wajahnya sesuai dengan pekerjaannya.
Sedangkan untuk ujian PKK pada kompetensi keahlian RPL adalah anak dapat membuat desain ui/ux website. Untuk kompetensi keahlian TKJ anak membuat desain dan produksi kaos.
“Sebagai tambahan, untuk jurusan Manajemen Perkantoran pada 15 Februari lalu menggelar event Beauty Class kerjasama dengan Wardah dan hari ini event Pelatihan Podcast,” pungkas Santi. (Jon)