KORANJURI.COM – SMPN 29 Purworejo (Spensongkur) yang berada di Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano, kembali menggelar kegiatan GELASKU#3 (Gelar Karya, Seni dan Kewirausahaan), Kamis (19/12/2024) di aula setempat.
GELASKU kali ini bertemakan THE ART OF EXPRESSION yang bertujuan untuk mewadahi aspirasi dan kreatifitas siswa yang diikuti semua siswa, dari kelas 7, 8, dan 9.
Dihadiri jajaran Forkopimca dan komite sekolah serta Kepala SD dan siswa SD sekitar SMPN 29 PWR secara seremoni, kegiatan ini dibuka oleh Kepala SMPN 29 Purworejo, Hidayat Nurhamid, M.Pd., yang dalam kesempatan tersebut juga melaunching band sekolah bernama ‘Resonance Band’, yang ditandai dengan pemukulan drum.
Kepala sekolah melalui Waka Kesiswaan SMPN 29 Purworejo Estu Widiyana Kasih, M.Pd., menjelaskan, dalam GELASKU ini, penyelenggaraannya semua dilakukan oleh siswa, baik itu dalam penataan panggung, pembawa acara, penataan stand maupun produk yang ditampilkan serta tarian yang dipentaskan.
“Guru hanya membimbing dan mengarahkan,” jelas Estu, di sela kegiatan.
Disampaikan, bahwa GELASKU merupakan event tahunan, namun khusus di tahun pelajaran 2024/2025 ini, dilaksanakan di tengah semester ganjil.
Karena pengalaman sebelumnya, kata Estu, jika dilaksanakan di akhir tahun pelajaran, sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak SD sekitar, yang tentunya berkaitan dengan PPDB, mereka banyak yang tidak bisa hadir karena bersamaan dengan acara pelepasan.
“Alhamdulillah, dari 9 SD sekitar yang kita undang, siswanya 190 an bisa datang semua. Dan mereka sangat antusias dengan kegiatan GELASKU ini. Mereka memadati stand-stand pameran yang ada,” ujar Estu.
Menurutnya, dalam GELASKU ini ada tiga bidang yang ditampilkan atau dipamerkan, yakni gelar seni, gelar karya dan gelar kewirausahaan yang sebenarnya juga hasil dari P5.
Di dalam gelar seni, anak-anak dari kelas 7 menampilkan berbagai macam tarian, juga penampilan tarian dari sanggar tari milik sekolah, Nowo Wisati. Dari sanggar tari ini menampilkan Tari Merak, Tari Nirmala, Tari Gugur Gunung.
“Jadi anak-anak yang mengikuti ekstrakulikuler tari di SMPN 29 Purworejo bergabung dalam sanggar tari Nowo Wisati,” terang Estu.
Dalam penampilan karya seni, terdapat beberapa stand, salah satunya yang menampilkan media pembelajaran. Karena untuk tahun pelajaran 2025/2026, SMPN 29 Purworejo akan menggunakan pembelajaran berbasis IT dengan fasilitas dari GeSchool
Jadi, kata Estu, dalam GeSchool ini bapak ibu guru dalam menyampaikan pembelajarannya secara online, sehingga anak-anak dapat mengikuti pembelajaran secara online. Jika bapak ibu guru berhalangan hadir, pembelajaran masih bisa berjalan.
Di bidang kewirausahaan bagi kelas 8, yang ditampilkan merupakan hasil-hasil karya siswa yang belajar pengolahan berupa makanan/minuman. Karena secara kebetulan di mapel Prakarya mengambil aspek pengolahan.
Dalam hal ini selain diajari pengolahan makanan, mereka juga diajari tentang menghitung rugi laba. Untuk kelas 9, siswa menampilkan hasil karya seni berupa poster, lukisan dan lain sebagainya.
“Tujuan GELASKU memang untuk menampung aspirasi dan kreatifitas anak-anak,” jelas Estu.
Dan ternyata menurutnya, di sekolah yang terletak di pojok timur Purworejo ini ketika siswanya digembleng, mereka memiliki bakat-bakat yang luar biasa. Estu mencontohkan, adanya Resonance Band, yang hanya membutuhkan waktu 9 hari untuk latihan sebelum dilaunching.
Melihat sejarah SMPN 29 Purworejo, yang rebananya sudah 4 kali masuk ke Provinsi dan 2 kali berada di peringkat 10, keberadaan Resonance Band ini nantinya akan dikolaborasikan dengan rebana An Nada yang kini sudah diperhitungkan di tingkat provinsi
Dengan adanya GELASKU#3 ini, Estu berharap anak-anak akan lebih bahagia. dan sebagai bentuk promosi sekolah, hal ini diharapkan bisa menarik respon dari anak-anak SD, karena mereka bisa melihat langsung SMPN 29 Purworejo itu seperti apa, fasilitas dan sarana prasarana didalamnya apa saja.
“Tentunya dampak yang diharapkan di PPDB tahun depan akan lebih banyak anak-anak SD yang melanjutkan di SMPN 29 Purworejo,” pungkas Estu. (Jon)