KORANJURI.COM – 6 mahasiswa STIKes Bantul dari semester 3 jurusan S1 Farmasi, menjalani wisuda sebagai Wirausaha Merdeka, Sabtu (14/12/2024), di Hotel Sahid Raya Yogyakarta.
Keenam mahasiswa ini, Hani Nuraeni, Anifsya Muflikhah, Ismi Wahyu Mafiroh, Ayu Kurnia Azizah, Septiany Arsyanti dan
Arwandian Putri Vemaravindi.
Mereka diwisuda setelah lulus menjalani pelatihan dalam program Wirausaha Merdeka (WMK) dari Kemendikbud Ristek yang diselenggarakan Universitas AMIKOM Yogyakarta dengan tema ‘Smart Entrepreneur: Menjadi Pengusaha Sebelum Wisuda’.
Ayu Kurnia Azizah, salah satu mahasiswa STIKes Bantul yang menjalani wisuda mengaku sangat senang, karena mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan terkait dunia kewirausahaan selama mengikuti program WMK ini.
“Banyak ilmu kewirausahaan yang kita dapat, dari onboarding, pengembangan bisnis, pengenalan produk hingga market day. Saya ingin menjadi wirausaha sebelum diwisuda,” ujar Ayu, di sela kegiatan wisuda.
Untuk teman-temannya yang belum bisa mengikuti program WMK ini, Ayu minta untuk tetap semangat. Apa yang diterimanya selama mengikuti program WMK ini, semoga bisa menginspirasi teman-temannya.
” Untuk STIKes Bantul, terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program ini. Semoga tetap maju, jaya dan STIKes Bantul memang top,” kata mahasiswi asal Banjarnegara ini.
Ketua STIKes Bantul Nuryadin, SSos., M.Pd., mengucapkan selamat kepada 6 mahasiswanya yang telah diwisuda menjadi Wirausaha Merdeka dalam program WMK ini.
Disampaikan oleh Nuryadin, bahwa para mahasiswa yang mengikuti program WMK adalah mahasiswa pilihan, karena mereka harus menjalani proses seleksi terlebih dahulu. Dalam program ini mereka menjalani pelatihan, workshop serta diberikan modal yang cukup untuk usaha.
“Semoga mereka bisa menginspirasi lainnya dan menindaklanjuti dengan membuat usaha dimana nantinya bisa membuka lapangan kerja. Mereka tidak mencari pekerjaan, tapi lulusan perguruan tinggi yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang membutuhkan pekerjaan,” harap Nuryadin.
Dan ini, menurut Nuryadin, sesuai visi STIKes Bantul, yang menginginkan lulusannya siap kerja yang dapat bermanfaat buat bangsa dan negara.
Dia berharap di tahun-tahun mendatang akan lebih banyak lagi mahasiswa STIKes Bantul yang mengikuti program ini. Tahun ini 6 mahasiswa, tahun depan diharapkan bisa 10 mahasiswa.
“Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa kita tidak kalah dengan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia yang mengikuti program ini. Bahwa kwalitas mahasiswa dan proses perkuliahan di STIKes Bantul ternyata tidak kalah dengan yang lainnya,” terang Nuryadin.
Apt. Arie Dwi Pratiwi.,M.Pharm.,Sci., selaku Dosen Pembimbing mahasiswa STIKes Bantul dalam program WMK menjelaskan, bahwa program dari Kemendikbud Ristek ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
“Selama mengikuti program WMK, mereka mendapatkan materi tentang Growth Mindset, Business Mastery, Aspek Pemasaran, Aspek Produksi, Aspek SDM, Aspek Keuangan, Aspek Kelembagaan, Ide Creation, Presentasi Ide Bisnis, Aspek Digital Marketing, Survival Challenge,” jelas Arie.
Mahasiswa yang mengikuti program ini mendapatkan pengakuan 20 SKS, keterampilan dan pendanaan untuk usaha, pelajaran langsung dari mentor profesional, kesempatan networking dan kegiatan praktis di lapangan.
“Dengan adanya program WMK ini harapannya anak-anak bisa termotivasi. Ketika sudah selesai di pendidikan S1 Farmasi, mereka punya gambaran untuk membuka usaha dan menjadi enterpreneur,” pungkas Arie. (Jon)