KORANJURI.COM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo memberikan ‘Pelatihan Usaha Ekonomi dan Pendistribusian Modal Kerja bagi Muallaf Produktif’.
Diikuti 20 peserta, pelatihan berlangsung di gedung PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Purworejo, Senin (30/12/2024).
H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd.I., Ketua Rumah Muallaf MUI dan Wakil Ketua Baznas, yang menjadi Ketua Panitia kegiatan menjelaskan, bahwa para peserta merupakan pengusaha kecil dari berbagai sektor, seperti makanan kecil, bengkel, pengusaha tempe dan lainnya, yang berasal dari berbagai kecamatan se Kabupaten Purworejo.
“Kegiatan ini merupakan kerjasama dari Baznas Kabupaten Purworejo dan Rumah Muallaf MUI. Pasca pelatihan ini, para peserta mendapatkan bantuan modal usaha Rp 2 juta, dimana yang Rp 500 ribu diwujudkan dalam bentuk barang sesuai kegiatan,” jelas Sartu, di sela kegiatan.
Menurut Sartu, para peserta memang dikhususkan bagi Muallaf, orang yang baru masuk Islam dan memiliki usaha namun belum maju. Jadi bukan usaha dari nol
Setelah memperoleh bantuan modal dari Baznas, dalam menjalankan usahanya ini para pengusaha kecil Muallaf ini akan didampingi oleh penyuluh-penyuluh agama. Dalam hal ini Baznas bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Purworejo.
“Di Baznas memang ada pos dana untuk Muallaf. Jadi kegiatan ini salah satu sumbernya dari situ,” ungkap Sartu.
Selama menjalani pelatihan ini, sebut Sartu, para peserta menerima berbagai materi dari narasumber. Diantaranya, materi penguatan akidah dan ibadah dari Ketua MUI yang juga Ketua Baznas Purworejo KH Achmad Hamid, AK, S.Pd.I., Manajemen Berbisnis dari Kepala Dinas KUKMP Ir Hadi Pranoto serta
Pemasaran dari Sekdin KUKMP.
“Sebelumnya ada pengarahan acara umum dari Kakan Kemenag Kabupaten Purworejo H. Mukhlis Abdillah, S.Ag.,M.H.,” terang Sartu.
Dia menambahkan, bahwa tujuan diadakannya kegiatan pelatihan usaha ekonomi dan bantuan modal ini agar mereka punya usaha yang lebih baik serta untuk membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Dengan didampingi para penyuluh agama selama menjalankan usahanya, Sartu berharap usaha para peserta akan makin maju, ditandai dengan mereka berinfaq atau bersedekah.
“Akan kita dampingi selama 3 bulan pertama sambil melihat perkembangannya. Kalau berjalan dengan baik Insya Allah akan kita bantu lagi,” pungkas Sartu. (Jon)