KORANJURI.COM – Kabagren Polres Purworejo Kompol Suprihadi, SH, MH menjadi inspektur upacara (Irup) di SMPN 30 Purworejo, Senin (05/02/2024) pagi. Sebagai peserta upacara, semua siswa, guru dan karyawan.
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Suprihadi memberikan sosialisasi terkait penggunaan hp serta motor. Dia berpesan, supaya siswa bijak dalam menggunakan hp. Terkait penggunaan motor, Suprihadi menekankan, dalam penggunaan kendaraan (motor), anak-anak jangan sampai tidak tahu fungsinya.
“Transportasi ini mendukung agar pelaksanaan belajar terbantu, tidak terlambat dan bisa cepat. Namun begitu, patuhi peraturan lalulintas dengan memakai helm dan kelengkapan kendaraan sesuai standar dan jangan memakai knalpot brong,” pesan Kabagren.
Dia juga mengingatkan, dalam penggunaan hp atau medsos, harus hati-hati. Artinya kegiatan-kegiatan atau informasi negatif terakses disitu, sehingga dari situ bisa jadi korban penipuan, korban kejahatan atau menjadikan perilaku menyimpang.

“Haruslah mulai bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik,” kata Kabagren di hadapan para peserta upacara.
Pada pemberian motivasi, Kabagren menekankan siswa tentang pentingnya fokus dan tekad untuk mencapai cita-cita mereka. Dalam menggapai cita-cita ini, siswa diminta untuk rajin belajar dan berlatih fisik yang baik.
“Capailah pendidikan setinggi mungkin. Dalam mencari ilmu itu tidak ada batasannya,” ujar Kabagren.
Usai menjadi inspektur upacara, Kabagren mengungkapkan, bahwa sekitar tahun 2016 silam, dirinya juga pernah menjadi Irup di SMPN 30 Purworejo. Saat itu, ditemukan banyak permasalahan di sekolah ini, yang dilatarbelakangi keluarga yang broken home.
Banyak ditemukan permasalahan klasik di sekolah ini, karena kurangnya perhatian dari orang tua siswa. Hal ini menjadikan siswa tak ada tempat untuk berlindung, sehingga sangat berat menjadi pendidik di sekolah ini.
“Banyak solusi yang sudah didapatkan sampai saat ini, terutama kendaraan bermotor. Dari pemerintah belum bisa memfasilitasi adanya bis sekolah, akhirnya dari sekolah bisa memfasilitasi dengan adanya 3 bis untuk antara jemput anak sekolah yang lokasinya jauh dan tak terjangkau angkutan umum,” terang Kabagren.
Hal itu, kata Kabagren, sangat membantu pihak kepolisan karena bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas dan mengurangi resiko kecelakaan di jalan. Diharapkan sekolah lain juga bisa melakukan hal demikian.
Amir, S.Pd, MPd selaku Kepala SMPN 30 Purworejo sangat mengapresiasi langkah Polres Purworejo dalam memberikan sosialisasi dan motivasi kepada anak didiknya.
“Khusus di sekolah ini, siswa memang tidak diperbolehkan membawa hp. Kalau motor, masih ada toleransi jika tempat tinggal siswa jauh, tak ada angkutan umum dan orangtua tidak sempat mengantar jemputnya, namun tetap mematuhi aturan lalulintas,” ujar Amir.
Menurutnya, pemberian motivasi dan sosialisasi seperti ini sangat perlu dilakukan, karena bagaimanapun juga anak-anak usia remaja/ SMP butuh adanya apa penekanan pemahaman dari pihak kepolisian.
“Jadi tidak hanya dari guru saja, tapi dari pihak kepolisian dengan berseragam, akan beda hasilnya,” pungkas Amir. (Jon)