Bupati Purworejo Salurkan Pemberian Makanan Tambahan dalam Safari Perpustakaan ‘Gema Literasi’

oleh
Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH foto bersama balita penerima PMT di Kelurahan Kutoarjo, Selasa (30/04/2024) dalam kegiatan Safari Perpustakaan 'Gema Literasi' - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita di Kelurahan Kutoarjo, Selasa (30/04/2024).

Kegiatan penyaluran PMT tersebut, merupakan rangkaian kegiatan dalam Safari Perpustakaan ‘Gema Literasi’ atau Gemar Membaca dan Literasi yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo, yang bertujuan untuk mencegah stunting

Sebanyak 100 balita menerima PMT dalam kesempatan tersebut, yang secara seremonial diserahkan Bupati Purworejo kepada perwakilan.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Kelurahan Kutoarjo itu juga dihadiri Kepala Dinpusip Dra Eni Sudiyati MM, Kabag Prokopim Anas Naryadi, SH MM, Camat Kutoarjo Nur Huda SSTP MIP, Kepala Kelurahan Kutoarjo Suhar SE MAP, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Purworejo menyampaikan, melalui safari perpustakaan dirinya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting perpustakaan dalam memajukan pendidikan, budaya, dan pengetahuan melalui membaca buku atau sumber informasi dalam bentuk lain.

“Kegemaran membaca dapat membuat seseorang menjadi lebih cerdas. Dengan membudayakan gemar membaca, kita memiliki peluang keluar dari kemiskinan dan kebodohan,” ujar Bupati.

Perpustakaan sebagai media literasi, kata Bupati, harus mengambil peran sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan penggunanya. Literasi tidak hanya sebatas membaca, tetapi juga mempraktikkan isi buku, untuk mendukung semua bidang ilmu pengetahuan.

Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), terang Bupati, bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelayanan perpustakaan yang inklusif, melalui kegiatan pelibatan masyarakat seperti pelatihan, sosialisasi, penyuluhan, dan kegiatan serupa.

Selain itu, dalam kesempatan ini juga kegiatan seperti penyaluran pemberian makanan tambahan, pelatihan budidaya magot, dan cek kesehatan gratis dalam program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, yang merupakan upaya untuk memperluas cakupan perpustakaan sebagai pusat kegiatan yang lebih inklusif.

“Hal tersebut adalah bagian dari program untuk mengintegrasikan layanan yang tidak hanya fokus pada literasi dan pendidikan, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat yang lebih luas,” kata Bupati.

Terpisah, Kepala Dinpusip melalui Aspiyatun, S.IP selaku Kabid Perpustakaan menjelaskan, Safari Perpustakaan Gema Literasi, yakni Gemar Membaca dan Literasi, tujuannya selain mendekatkan masyarakat untuk gemar membaca juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu contohnya, masyarakat yang jauh dari perpustakaan juga bisa membaca melalui mobil Perpustakaan Keliling yang berkeliling ke desa-desa dan kelurahan,” ujar Aspiyatun.

Kesejahteraan untuk masyarakat ini, diwujudkan dalam bentuk pelatihan ke desa-desa atau kelurahan (masyarakat). Kenapa perpustakaan memberi pelatihan?

Karena, menurut Aspiyatun, peran perpustakaan tidak hanya membaca, meminjam dan menulis, tapi lebih dari itu yakni melalui TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial).

Dalam Inklusi Sosial ini peran perpustakaan dilebihkan termasuk mengadakan kegiatan kesejahteraan masyarakat dengan pelatihan. Untuk pelatihan ini dari perpustakaan berkoordinasi dengan pihak desa/kelurahan terkait potensi apa yang ada di wilayah itu dan apa yang bisa diangkat.

“Dari kordinasi itu akan diketahui pelatihan apa yang dibutuhkan untuk masyarakat setempat,” kata Aspiyatun.

Sasaran dari Safari Perpustakaan ini desa/kelurahan yang merah(miskin). Kalau tidak miskin ya stunting. Tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan miskin/stunting tersebut dengan pelatihan dan mencerdaskan masyarakatnya dengan membaca.

Jika masyarakat cerdas, dia menjadi pintar dan tak mudah dibodohi. Sehingga dia bisa mengembangkan potensi dirinya

“Selain Kelurahan Kutoarjo, ada beberapa desa yang sudah menjadi sasaran dalam Safari Perpustakaan ini. Diantaranya Desa Beringin (Bayan), Somongari (Kaligesing) dan Paitan (Kemiri). Setahun ada 6 kegiatan yang diambil tiap dua bulan sekali,” terang Aspiyatun.

Di Safari Perpustakaan juga mengundang anak-anak sekolah SD untuk meningkatkan kegemaran membaca serta mengedukasi anak pentingnya membaca, menulis dan mengaplikasikan apa yang dia baca

Menurut Aspiyatun, harapan dengan Safari Perpustakaan, masyarakat lebih menyadari lagi bahwa membaca itu penting. Kedepannya diharapkan tingkat kegemaran membaca masyarakat meningkat.

“Kita juga menggandeng dinas lan seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan, Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” pungkas Aspiyatun. (Jon)