“Jadi dari sumbernya sudah dipilah-pilah, baru yang benar-benar residu bisa diangkut ke TPS atau TPA. Itu yang sedang kita galakkan,” ujar Heru, yang sangat mengapresiasi kepada MA An Nawawi Berjan Purworejo yang akan membentuk bank sampah ini.
Dari Dinas LHP sendiri, jelas Heru, memiliki program ‘Gerbang Sampur’, yakni Gerakan Bank Sampah Purworejo. Karena kalau sampah itu tidak dipilah, langsung diangkut ke TPA, bebannya luar biasa. Sejak 2022, realisasi yang masuk ke TPA perhari mencapai 65 ton dan di tahun 2023 naik menjadi 70-75 ton perhari.
Padahal, kata Heru, sebenarnya dari TPA itu sendiri sudah tak beroperasi lagi. Namun tetap bisa beroperasi karena adanya alat Insinerator, atau alat penghancur residu sampah.
“Harapan kami ketika ini dikembangkan dan bank sampahnya bisa berjalan, bisa sebagai percontohan dan rujukan bagi sekolah-sekolah lain di Purworejo,” harap Heru.
Chafidoh, S.Ag., Mpd., Ketua Tim GPBLHM 2022/2023 dan 2023/2024 MA An Nawawi Berjan Purworejo mengungkapkan, bahwa Duta Adiwiyata ini merupakan organisasi dari kelompok siswa yang bergerak dalam Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Madrasah (GPBLHM).