Hadirkan Kacabdin, SMK Kesehatan Purworejo Gelar Workshop Penguatan Numerasi

oleh
Foto bersama dalam pelaksanaan Workshop Penguatan Numerasi di SMK Kesehatan Purworejo, Kamis 31/10/2024) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Menghadirkan narasumber Kacabdin Pendidikan Wilayah VIII Jateng Maryanto, S.Pd., M.Sc., SMK Kesehatan Purworejo menggelar kegiatan Workshop Penguatan Numerasi, Kamis (31/10/2024).

Diikuti oleh bapak ibu guru, workshop yang dihadiri Ketua Yayasan Bina Tani Bagelen Ir Ari Tiasadi ini juga menghadirkan narasumber lainnya, Nusrifah, S.Pd., M.Pd , Pengajar Praktik PGP angkatan ke 11 Kabupaten Purworejo.

Dalam paparannya Maryanto menyampaikan, bahwa kegiatan workshop tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari bantuan SMK PK. Salah satunya adalah penguatan Literasi dan Numerasi untuk warga sekolah, khususnya peserta didik.

“Kita tahu bahwa sampai hari ini literasi di Indonesia masih terbilang rendah. Secara nasional, pembinaan sekolah menengah kejuruan ingin mendukung Indonesia emas, dengan menjadi negara maju no 4 di dunia di tahun 2045,” ujar Maryanto.

Untuk menuju tahun 2045 masih 21 tahun lagi, menurut Maryanto, siapa yang bisa memberi kontribusi terkait dengan peningkatan SDM unggul, didalamnya adalah literasi numerasi, salah satunya sektor pendidikan.

“Melalui bantuan SMK PK ini diharapkan selain menjadi pusat keunggulan juga membentuk budaya-budaya literasi yang kuat di dunia pendidikan,” harap Maryanto.

Terpisah, Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., menilai, kegiatan workshop mempunyai nilai yang strategis di dalam menghadapai persaingan global ke depan, dalam rangka meraih apa yang menjadi visi negara yaitu Indonesia Emas di 2045.

“Dimana salah satu indikator suksesnya sebuah negara, tingginya atau semangatnya di dalam membaca (Literasi Numerasi),” ungkap Nuryadin.

Jadi, kata Nuryadin, bahwa menjadi karakter atau budaya bagi semua bangsa, terutama bapak ibu guru didalam pengambilan keputusan, didalam mengajar itu semua berdasar data atau fakta.

Dalam diklat ini, kata Nuryadin, bapak ibu guru diberi wawasan tentang kemampuan pemanfaatan data dalam bentuk tabel/angka untuk menjadi landasan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

“SMK Kesehatan Purworejo dari awal berdiri selalu di dalam melaksanakan kebijakannya berdasarkan data-data yang ada dalam mengembangkan sekolah,” pungkas Nuryadin. (Jon)