KORANJURI.COM – Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Luar Biasa (SLB) Provinsi Bali menggelar program Guru Sahabat Keluarga. Workshop digelar selama dua hari, 13-14 September 2024 di dua lokasi, Tabanan dan Denpasar.
Ketua KKG SLB Provinsi Bali Luh Made Suriwati mengatakan, kegiatan serupa diagendakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama di bulan September dan tahap kedua di bulan Oktober 2024.
Pada tahap pertama diikuti oleh 44 orang guru SLB yang terbagi menjadi dua pelatihan. 22 orang guru mengikuti kegiatan di SLB Negeri 1 Tabanan dan 22 orang g mengikuti kegiatan di SLB Negeri 2 Denpasar.
“Program guru sahabat keluarga ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru SLB, membangun kerjasama dengan keluarga dan mendukung visi serta komitmen sekolah dalam mengembangkan kerjasama antara guru dan keluarga,” kata Luh Made Suriwati, Minggu, 15 September 2024.
Suriwati mengatakan, dalam Diklat tersebut, peserta diberikan materi tentang urgensi membangun hubungan dengan keluarga, meningkatkan komunikasi efektif dengan keluarga, serta melibatkan keluarga dalam penyusunan kurikulum dan program sekolah.
“Di tahap pertama, bulan September ini, membahas tentang urgensi membangun hubungan dengan keluarga dan meningkatkan komunikasi efektif dengan keluarga,” kata Suriwati.
Bagi anak berkebutuhan khusus, Suriwati mengatakan, komunikasi dengan keluarga sangat dibutuhkan. Dengan begitu, para pengajar SLB akan lebih mengetahui pola dan pendekatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi siswa
Dijelaskan, indikator transformasi Satuan Pendidikan dalam program Guru Sahabat Keluarga adalah kemitraan dengan orang tua atau wali siswa.
Kegiatan itu didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australian Alumni Grants (AAG) yang diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia, BGP Provinsi Bali, BBGP Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Fasilitator dalam workshop Guru Sahabat Keluarga itu yakni, Kadek Yudiasih di SLB Negeri 2 Denpasar. Sedangkan di SLB Negeri 1 Tabanan yakni, Ni Made Wirantini, Julianus Joko Utomo dan Dede Supriyanto dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat. (Way)
