SMK Kesehatan Purworejo Gelar Workshop RTL Reskilling Upskilling bagi Guru

oleh
Foto bersama dalam kegiatan Workshop Rencana Tindak Lanjut (RTL) Reskilling Upskilling bagi Guru, Jum'at (13/12/2024), di SMK Kesehatan Purworejo - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK Kesehatan Purworejo menggelar kegiatan Workshop Rencana Tindak Lanjut (RTL) Reskilling Upskilling bagi Guru, Jum’at (13/12/2024).

Workshop menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) Jawa Barat.

Lae Isriyana Nur Laela, S.Kep., selaku Ketua Panitia kegiatan menjelaskan, bahwa workshop dilaksanakan terkait rencana tindak lanjut terhadap kegiatan yang sudah dilakukan pada 5 Desember 2024 lalu, yaitu kegiatan implementasi pembelajaran berbasis projek.

“Kita melaksanakan Posyandu Lansia di RPSLU (Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Panti Wiloso Wredho,” jelas Lae, di sela kegiatan.

Menurutnya, dalam Posyandu Lansia tersebut, pihaknya melakukan kegiatan senam lansia dibimbing Ibu Yanti dan pemeriksaan/ cek kesehatan.

Tujuan dari senam lansia ini, agar para lansia itu menjadi lebih bugar dan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas tidurnya. Kalau untuk cek kesehatan, untuk memonitoring kesehatan para lansia. Jadi apabila hasilnya itu tidak bagus, nantinya ada kegiatan tindak lanjut atau rencana tindak lanjut yaitu dilakukan pemeriksaan.

“Kebetulan di Panti Wiloso Wredho ini sudah ada dokter pemeriksa sendiri, jadi hasil yang sudah kemarin kami peroleh itu langsung kami berikan kepada perawat yang ada di Panti tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti,” ungkap Lae.

Dalam cek kesehatan, tahapan yang dilakukan mulai dari pendaftaran, pengukuran tekanan darah, penimbangan dan tinggi badan, pencatatan, pemeriksaan cek gula darah, asam urat dan kolesterol dan terakhir penyuluhan.

Dalam penyuluhan ini diberikan materi yang ringan yaitu senam otak untuk lansia yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

“Apa yang kita lakukan kemarin itu ditindaklanjuti dengan workshop ini, apakah sudah tepat atau belum yang kami lakukan. Kaitannya nanti dengan pembelajaran biar selaras antara sekolah dengan yang dibutuhkan DUDI atau yang membutuhkan lulusan kita,” jelas Lae.

Diharapkan, kata Lae, memang benar-benar terjadi adanya Posyandu Lansia ini yang bisa dilakukan satu bulan sekali di SMK Kesehatan Purworejo pada minggu ke dua.

Menurut Lae, itulah tema yang linier dengan Caregiver. Selama ini ada Caregiver dengan home care tapi ternyata tidak bisa berjalan maksimal. Tapi kalau dengan kegiatan seperti ini bisa melibatkan langsung siswa.

“Kita juga diuntungkan karena ada pemasukan/income. Jadi saat mereka akan melakukan pemeriksaan itu harus bayar. Nah ini baru yang disebut TeFa,” terang Lae.

Atas terlaksananya workshop ini, Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd., sangat mengapresiasi. Dikatakan bahwa Reskilling Upskilling ini merupakan bagian dari program SMK PK tahun 2024.

“Ini adalah program yang terakhir dan saya berharap TeFa yang kita miliki betul-betul bisa berjalan dengan baik dan juga bisa menghasilkan atau ada pemasukan buat sekolah,” harap Nuryadin.

Dengan mengoptimalkan seluruh potensi sarana prasarana yang dimiliki sekolah, selain memang untuk kegiatan KBM juga diharapkan bisa untuk bisnis atau bisa memberikan pemasukan. Sehingga nanti ada pemasukan alternatif selain SPP dari para murid.

“Jadi dengan adanya TeFa ini selain kita mendapatkan pemasukan dari SPP dan lain-lain, nanti bisa memberikan tambahan. Sehingga nanti dampaknya pada pelayanan profesional, peningkatan kualitas pelayanan, kualitas KBM dan kualitas lulusan,” pungkas Nuryadin. (Jon)