KORANJURI.COM – Berlangsung di indoor setempat, Senin (02/06/2025), SMPN 13 Purworejo menggelar kegiatan Purna Wiyata Siswa kelas IX tahun pelajaran 2024/2025.
Diikuti 215 siswa dari 7 kelas dengan didampingi orangtua masing-masing, dalam kegiatan Purna Wiyata juga dihadiri Pengawas Dabin Mutmainah, M.Pd., jajaran komite, parenting, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Secara simbolis, Purna Wiyata ditandai dengan pengalungan samir oleh kepala sekolah Achmad Yulianto, S.Pd., didampingi wali kelas masing-masing serta penyerahan surat pernyataan dari sekolah yang berisikan keterangan lulus atau tidak lulus. Setelah itu dilanjutkan dengan tradisi sungkeman siswa kepada orangtua.
Atas nama sekolah, Achmad Yulianto mengucapakan selamat atas keberhasilan para siswa sehingga bisa mencapai predikat lulus dengan baik. Karena untuk mencapai itu, menurut kepala sekolah, juga butuh perjuangan yang berat.
“Karena tantangan anak sekolah sekarang sangat berat, baik dari dalam ataupun dari luar,” ujar Yulianto, sambil menyebut, bahwa keberhasilan ini merupakan suatu prestasi, yang bisa dijadikan motivasi untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
Pada kesempatan tersebut Yulianto juga berpesan, supaya dalam mengapresiasikan wujud syukur akan keberhasilan ini tidak secara berlebihan.
“Jaga nama baik almamater sekolah dimanapun kalian berada. Tunjukkanlah bahwa kalian adalah alumni SMPN 13 Purworejo yang berkarakter mulia,” ujar Achmad Yulianto, yang selanjutnya menyerahkan kembali para wisudawan kepada orangtua siswa yang diterima komite, untuk proses pendidikan selanjutnya.
Supriyanto, S.Pd.SD., Ketua Parenting sekaligus Ketua Panitia kegiatan Purna Wiyata Siswa menjelaskan, bahwa kegiatan ini murni diinisiasi parenting.
“Kita menggali kemauan orangtua, karena kegiatan pembelajaran sudah selesai apa mau diadakan perpisahan atau tidak. Akhirnya disepakati antara siswa dan orangtua kelas IX, adanya suatu moment, yakni Purna Wiyata Siswa ini,” ujar Supriyanto di sela kegiatan.
Harapannya dengan kegiatan ini, kata Supriyanto, mudah-mudahan bisa memberi kesan dan pesan yang baik. Baik dari orangtua atau anak-anak, bahwa dalam kegiatan ini memiliki nilai positif untuk memotivasi.
“Yakni motivasi untuk orangtua dalam mengawal anak-anak dan anak-anak dalam melanjutkan nanti punya spirit yang baru,” sebut Supriyanto.
Teguh Winarso, S.Pd., M.Pd., panitia dari pihak sekolah menambahkan, rangkaian prosesi wisuda dalam Purna Wiyata Siswa ini diawali dengan kirab yang diikuti para wisudawan dengan diiringi gamelan Kebo Giro yang memiliki maksud, supaya ketika memasuki ruangan indoor terlihat sakral.
“Momen hari ini merupakan moment bersejarah agar siswa terkesan selama-lamanya dan teringat SMPN 13 Purworejo,” ujar Teguh
Menurutnya, dibanding tahun sebelumnya, ada perbedaan dalam momen perpisahan ini. Yakni, adanya pengalungan samir oleh kepala sekolah serta penyerahan surat kelulusan di atas panggung.
Meski begitu, kata Teguh, ada tradisi sungkeman siswa kepada orangtua oleh siswa yang selalu dilakukan. Tradisi ini memiliki makna, agar anak-anak merasa lebih dekat dan lebih memahami bagaimana orangtua bersusah payah dalam membiayai mereka selama ini.
“Pada kesempatan ini juga ada pemberian reward bagi siswa berprestasi peringkat besar 10 NPK,” pungkas Teguh.
Berikut daftar siswa peringkat besar 10 NPK, Vina Nur Fitriati (9C-88,30), Adzin Danis Ar Rauf (9F-86,68), Zuliandicka Nafidz Hariyadi (9C-86,44), Hafiza Azzahra (9G-86,33), Arlyta Carissa Putri (9B-86,00), Nazwa Cahya Dinata (9C-85,73), Najwa Naura Ramadani (9G-85,72), Dhina Puspita (9F-85,53), Chusna Nurun Naja (9C-85,52) dan Zahra Nadya Shafwa (9G-85,48). (Jon)