Tingkatkan Kompetensi Siswa, SMK Kesehatan Purworejo Gelar Pelatihan Pendampingan Stroke

oleh
Foto bersama dalam Pelatihan Pendampingan Stroke di SMK Kesehatan Purworejo, Sabtu (19/04/2025) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Untuk meningkatkan kompetensi siswanya, SMK Kesehatan Purworejo menggelar kegiatan Pelatihan Pendampingan Stroke.

Bekerjasama dengan dr. Gunawan Setiadi, MPH dan Yayasan Bina Tani Bagelen, pelatihan ini diikuti 152 siswa kelas XII dari jurusan Keperawatan dan Farmasi.

Berlangsung selama tiga hari,dari Sabtu (19/04/2025) hingga Selasa (22/04/2025), pelatihan yang diisi dengan teori dan praktek ini menghadirkan dr Gunawan sebagai narasumber utama.

Dalam materinya, dr Gunawan, lulusan S1 Kedokteran UGM ini memberikan pemahaman tentang apa itu stroke serta bagaimana menangani stroke, khususnya ditekankan pada penanganan di luar medis.

Menurut dr Gunawan, lulusan S2 School of Public Health University of North Carolina di Amerika Serikat dan sudah berpengalaman 9 tahun di WHO kawasan Asia Tenggara, pada stroke penanganan medis sangat penting pada masa akut.

Setelah akut selesai, untuk pemulihan atau recovery, penanganan yang penting pada non medisnya, yakni dengan fisioterapi dan perawatan.

“Itu yang yang diajarkan dalam pelatihan ini,” ujar dr Gunawan, di sela kegiatan.

Menurut pengamatannya, dr Gunawan melihat orang stroke di Indonesia tidak mendapat pelayanan sebagaimana di negara-negara maju.

Standarnya, misalnya, latihan tiap hari selama minimal 1 jam, namun dilihatnya pasien stroke hanya menganggur atau diam saja tanpa berusaha supaya bisa pulih.

“Boleh dibilang tidak optimal. Memang sih ada BPJS dan fisioterapi. Tapi kan semuanya ada batasannya. Misinya kita sosial membantu mereka penderita stroke,” kata dr Gunawan, owner Rumah Sakit Umiyyah Purworejo ini.

Adanya pelatihan ini, disambut baik Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos., M.Pd.

Dikatakan, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal, kemampuan dan pemahaman kepada para siswa. Dengan pelatihan ini semoga bermanfaat ketika lulus nanti paling tidak untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.

“Dengan mendapatkan pelatihan ini, seandainya ada keluarga atau lingkungan yang terkena stroke bisa ditangani. Dan yang lebih penting pada penanganan pasca stroke. Karena memang untuk bisa sembuh total setelah kena stroke butuh waktu, pendampingan dan langkah-langkah,” ujar Nuryadin.

Pasca pelatihan, nantinya para peserta dari siswa akan diberikan semacam sertifikat. Sehingga paling tidak bisa menambah kompetensi lulusan SMK Kesehatan Purworejo, yang menjadi pembeda dengan lulusan SMK lainnya.

“Ketika nanti untuk melamar pekerjaan sertifikat atau kompetensi ini menjadi nilai lebih sehingga mereka bisa diterima okeh pengguna,” harap Nuryadin.

Kemampuan dalam pendampingan stroke ini juga, sebut Nuryadin, bisa menjadi peluang tambahan penghasilan ketika siswa nanti sudah bekerja di sektor apapun, khusunya di bidang kesehatan.

“Pelatihan ini juga akan diberikan kepada guru dan karyawan serta jajaran pengurus Yayasan Bina Tani Bagelen pada Sabtu depan,” pungkas Nuryadin. (Jon)