KORANJURI.COM – Belasan siswa SMAN 7 Purworejo yang tergabung dalam OSIS dan MPK mengunjungi SLB Negeri Purworejo yang berada di Kelurahan Cangkrep Lor, Rabu (19/03/2025) sore.
Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi guru pendamping dan Kepala SMAN 7 Purworejo Niken Wahyuni, M.Pd.
Para siswa SMAN 7 Purworejo ini mengunjungi siswa SLB Negeri Purworejo yang tinggal di Panti Asuhan dibawah naungan Dinas Sosial, tepatnya di UPT Rumah Pelayanan Sosial ‘TAT TWAM ASi’.
Niken menyampaikan, kunjungan anak didiknya itu guna menjalin persahabatan dan persaudaraan dengan siswa SLB. Dengan mengetahui secara langsung kondisi teman-temannya di SLB yang ternyata dari sisi lain kondisinya seperti itu, berharap mereka banyak bersyukur, berempati, lebih menyayangi saudara-saudaranya.
“Ternyata juga punya saudara-saudara yang kondisinya tidak seperti mereka. Sehingga mereka tumbuh empati dan kepeduliannya untuk merengkuh dan merangkulnya,” ujar Niken di sela kegiatan.
Diungkapkan, bahwa kunjungan ke SLB tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bakti sosial SMAN 7 Purworejo yang bertajuk Berbagi 1000 Takjil, Sharing is Caring, Berkah is Coming, yang diinisiasi OSIS.
“Kemarin kegiatan serupa dilaksanakan di alun-alun Purworejo bersamaan dengan pementasan Mahana grup paduan suara dan band SMA 7 Purworejo di Amphitheater, juga di beberapa panti asuhan sekitar Purworejo dengan berbagi takjil juga. Kali Ini baru pertama kali ke SLB, untuk kegiatan ya dikemas sedikit berbeda,” terang Niken.
Sebelum ada pembagian takjil dan nasi kotak untuk berbuka bagi warga panti, anak-anak OSIS dan MPK mengajak anak-anak panti bermain _fun game_dan _sharing_.
Diawali dengan perkenalan masing-masing personil OSIS dan MPK, anak-anak panti yang berani diminta untuk maju kedepan untuk memperkenalkan diri dan menunjukkan bakat yang dimiliki.
Bagi yang berani maju, diberi hadiah yang menarik. Meskipun hanya game sederhana, namun berhasil membuat anak-anak panti terlihat bahagia, meski dengan keterbatasan masing-masing.
Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, di sela kegiatan ada pemberian tausiah oleh bapak Sugeng Riyadi.
Niken yang juga menjadi Plt Kepala SLB Negeri Purworejo juga menyampaikan, bahwa jumlah siswa di SLB Negeri Purworejo sebanyak kurang lebih 250 siswa dari jenjang SD, SMP dan SMA dengan hambatan belajarnya (ketunaan) yang berbeda.

“Dari 250 siswa ini dibagi menjadi 49 kelas sesuai hambatannya masing-masing,” ungkap Niken.
Yang paling dominan dengan jumlah siswa terbanyak , kata Niken, tuna grahita. Hambatan-hambatan lainnya, tuna rungu, tuna netra, tuna daksa dan autis.
“Yang tinggal di panti asuhan ada 35 anak dengan 5 pengasuh,” pungkas Niken. (Jon)