KORANJURI.COM – SMK Kesehatan Purworejo menggelar kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), yang diikuti semua guru dan tenaga kependidikan.
Berlangsung selama dua hari, dari Rabu (09/10/2024) hingga Kamis (10/10/2024), workshop menghadirkan dua narasumber, Pengawas SMK dari Cabdin Wilayah VIII Jateng H. Bani Mustofa, S.Pd., M.Pd., di hari pertama dan Sagiran, M.Pd., dari BBPPMPV (Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi) di hari kedua.
Puji Astuti, S.Pd., Pj kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK menjelaskan, tujuan diadakannya workshop untuk meningkatkan kemampuan bapak ibu guru dan tenaga kependidikan dalam mengelola sekolah agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik dan masyarakat.
“Harapannya setelah adanya workshop ini bapak ibu guru dan tenaga kependidikan di SMK Kesehatan Purworejo lebih meningkatkan kinerjanya, lebih semangat untuk mendidik dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah lebih baik lagi di segala aspek,” kata Puji di sela kegiatan.
Atas nama sekolah, Nuryadin, S.Sos., M.Pd., selaku Kepala SMK Kesehatan Purworejo menyambut baik atas pelaksanaan program workshop dalam rangka meningkatkan kapabilitas guru dan tenaga kependidikan.
“Ini memang progam dari SMK PK yang dijalankan dengan serius,” ujar Nuryadin.
Menurutnya, memang pemerintah berharap dari sekolah-sekolah yang melaksanakan program SMK PK ini, GTK nya harus lebih profesional dan berdedikasi lagi, lebih berinovasi dan berkreasi lagi.
Jadi, kata Nuryadin, harus ada pembeda dengan sekolah lain yang tidak mendapatkan program SMK PK. Dia berharap banyak kepada para GTK untuk betul-betul ada perubahan pasca pelatihan karena tantangan kedepan makin berat.
Selain jumlah lulusan SMP di Purworejo makin menurun, juga adanya persaingan dengan sekolah-sekolah yang lain. Nuryadin meminta para GTK nya untuk tetap semangat dan menjaga spirit untuk tetap menjadi sekolah unggul.
“Yang lebih berat tentu nanti persaingan dengan sekolah vokasi dari luar negeri, seperti Malaysia, Philipina dan lainnya. Mereka tentunya juga melakukan penataan dan selalu mengikuti perkembangan sekolah vokasi di Indonesia,” kata Nuryadin.
Karena ketika nanti globalisasi benar-benar dibuka, sebut Nuryadin, persaingan SMK tidak hanya dari dalam negeri saja tapi juga dari luar negeri. Sehingga butuh keseriusan semua pihak untuk menyikapinya.
Pembina Yayasan Bina Tani Bagelen, Drs Sunaryo yang hadir saat pembukaan workshop menyampaikan apresiasi. Bahwa apa yang dilakukan sekolah dengan kegiatan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas semua guru dan GTK.
“Sehingga pemerintah dalam hal ini menggelontorkan dana untuk program unggulan sekolah PK. Dari SMK kesehatan Purworejo hendaknya benar-benar banyak perubahan yang signifikan,” kata Sunaryo.
Bani Mustofa berharap, dengan adanya Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK ini memacu dan memicu peningkatan SDM bapak ibu guru dalam kaitannya dengan kualitas pembelajaran. (Jon)