KORANJURI.COM – STIKes Pemkab Purworejo menggelar kegiatan Kuliah Pakar, Rabu (07/05/2025), di ruang auditorium kampus setempat dengan tema “From Local to Global: Preparing Healthcare Workers for a Connected World”.
Diikuti 90 mahasiswa D3 Keperawatan tingkat 2, Kuliah Pakar kali ini menghadirkan Prof. Datuk Dr. Hajjah Bibi Florina binti Abdullah dari Lincoln University College, Malaysia.
Prof. Datuk Dr. Hajjah Bibi Florina merupakan tokoh terkemuka dalam bidang keperawatan dan pendidikan kesehatan di Malaysia. Saat ini dia menjabat sebagai Pro-Chancellor di Lincoln University College, Malaysia, serta Editor-in-Chief dari The Malaysian Journal of Nursing.
Prof. Datuk Dr. Hajjah Bibi Florina menekankan akan pentingnya mempersiapkan tenaga kesehatan untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia yang semakin terhubung dan global.
Atas pelaksanaan kegiatan ini, Wakil Ketua 1 STIKes Pemkab Purworejo bidang Akademik dan Kurikulum, Ahmad Muzaki, S.Kep.,Ns. M.Kep., menyampaikan, bahwa Kuliah Pakar merupakan satu kegiatan yang diselenggarakan dua kali dalam 1 tahun kalender akademik.
“Artinya setiap satu semester satu kali. Pelaksanaan kali ini sudah yang kedua di tahun akademik 2024/2025,” ujar Muzaki di sela kegiatan.
Dengan adanya Kuliah Pakar, sesuai dengan tema yang diangkat, harapannya mahasiswa-mahasiswa STIKes Pemkab Purworejo yang notabene berada di sebuah daerah (kampung) bernama Purworejo ini lulusannya bisa go internasional.
Namun menurut Muzaki, sebenarnya saat ini dari STIKes Pemkab Purworejo sudah melakukan itu, karena beberapa alumni dari berbagai angkatan sudah bekerja di Jepang, Arab Saudi, Singapura serta ada juga yang sebentar lagi berangkat ke Jerman.
“Dengan tema ini semoga makin banyak mahasiswa-mahasiswa dari STIKes Pemkab Purworejo terutama putra putri daerah Purworejo bisa mengembangkan diri, mengembangan karir dan perbaikan secara finansial,” harap Muzaki.
Sesuai tema yang diangkat, terang Muzaki, Kuliah Pakar ini bertujuan untuk lebih memberikan wawasan dengan membuka mindset mahasiswa atau paradigma berpikir, ternyata memang di luar negeri peluang karier perawat sangat terbuka lebar.
Tinggal kuncinya kembali kepada si anak. Dan perlunya support khususnya dari orangtua/wali siswa. Karena dari analisa dan penelitian yang dilakukan, keengganan anak-anak keluar negeri atau merantau ke luar kota, karena faktor orang tua yang tak ingin anaknya pergi jauh-jauh dari mereka.
“Ada faktor budaya yang menurut hemat kami mungkin bisa dirubah sedikit demi sedikit,” pungkas Muzaki. (Jon)
