Implementasikan P5 Kearifan Lokal, SMK Batik Purworejo Gelar Batik Carnival #6

oleh
Kegiatan Batik Carnival #6 di SMK Batik Purworejo, Sabtu (31/08/2024) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMK Batik Purworejo menggelar kegiatan ‘Batik Carnival #6’, Sabtu (31/08/2024). Fashion show ini diikuti 14 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelas dari kelas X dan XI.

Bak peragawati profesional, para peserta berlenggak-lenggok di atas ‘catwalk’ di hadapan tiga juri yang memberikan penilaian. Tepuk riuh penonton, yang merupakan pendukung masing-masing peserta, menjadikan suasana makin meriah, dipadu dengan iringan musik yang menghentak.

Dijelaskan oleh Kepala SMK Batik Purworejo Yati Dwi Puspita Ady, S.Pd., dalam pagelaran fashion show Batik Carnival ini, antar peserta dikompetisikan. Hal itu dilakukan, supaya anak-anak lebih semangat. Dalam prosesnya juga dilakukan penilaian karena itu merupakan produk dari kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema Kearifan Lokal.

Menurut Pipit, panggilan akrab Yati Dwi Puspita Ady, ‘Batik Carnival #6’ kali ini mengambil tema ‘Unique and Harmony of Purworejo’. Tema mengandung makna, bahwa keunikan Purworejo itu banyak namun tetap harmonis dalam satu kesatuan.

“Keunikan itu diwujudkan dalam bentuk kostum Carnival ini,” ujar Pipit, didampingi dua koordinator P5, Siti Winarsih, S.Pd., dan Risma Anggarini, S.Pd., di sela kegiatan.

Tujuan dari kegiatan tersebut, terang Pipit, untuk mengenal atau memperkenalkan keunikan tradisi Purworejo. Sementara dari sisi P5 tujuannya mengembangkan karakter anak didik sesuai nilai-nilai luhur dalam Pancasila seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong-royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif.

Siti menambahkan, untuk masing-masing peserta, tema berdasarkan konsep yang sudah ditentukan dengan mengambil dari keunikan atau ciri khas Purworejo.

“Peserta mengambil ciri khasnya Purworejo, seperti manggis, durian, clorot, Naga Dewa Ruci, bedug Purworejo, Keris Tosan Aji serta Gapura Kembar. Jadi mengangkat kearifan lokal yang diwujudkan dalam bentuk kostum,” jelas Siti.

Setiap kostum, kata Siti, mewakili keunikan Purworejo dari beberapa sudut, baik dari sisi makanan khas, destinasi, dan ciri khas Purworejo lainnya. Dan hasilnya sangat luar biasa, peserta bisa mengapresiasikan keunikan Purworejo.

“Dalam setahun kegiatan P5 dilakukan tiga kali dengan tema berbeda-beda. Dan ini tahun kedua kita melaksanakan P5,” ujar Risma menambahkan.

Pipit kembali menambahkan, bahwa gelaran Batik Carnival merupakan agenda rutin tahunan yang dimulai sejak tahun 2017 dan dilaksanakan setiap bulan Agustus. Event ini sempat vakum saat Pandemi Covid-19. Setelah adanya Kurikulum Merdeka, Batik Carnival dikemas dalam kegiatan P5 bertema Kearifan Lokal.

Di event Batik Carnival #6 ini, ada penilaian yang dilakukan dewan juri untuk pengambilan juara 1, 2, 3, harapan 1, 2 dan 3 serta partisipasi. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan. Uang pembinaan tersebut merupakan hasil dari kostum Carnival yang disewa tahun-tahun sebelumnya.

“Untuk kostum Carnival tahun ini sudah banyak dipesan, seperti dari Magelang, Kebumen dan Purworejo sendiri. Baru dibuat saja sudah banyak dipesan,” ujar Pipit bangga.

Usai gelaran Batik Carnival, SMK Batik Purworejo mengikuti karnaval tingkat umum dan SMA/SMK/MA dalam memeriahkan HUT RI ke-79 tingkat Kabupaten Purworejo tahun 2024. Dengan maskot Dewa Ruci dan Nyi Bagelen, yang diiringi pasukan Bergodo, dayang-dayang dan diakhiri dengan barisan Batik Carnival sebanyak 14 .

Galih, salah satu dari dewan juri menyebutkan, bahwa dalam Batik Carnival dilakukan penilaian yang meliputi empat aspek, yakni ekspresi, tingkat kerumitan desain, cara berjalan atau menunjukkan ekspresi dan make up.

Jurinya sendiri berlatarbelakang dari dunia event/penggiat pertunjukan, desainer dan seniman

“Melihat penampilan para peserta sangatlah luar biasa bahkan di luar ekspektasi para juri. Dari make up, desain dan kreatifitasnya,” pungkas Galih. (Jon)